> >

Benarkah Susu Dapat Redakan Pedas dari Cabai?

Tips, trik, dan tutorial | 30 Oktober 2021, 18:22 WIB
Rasa perih atau pedas seperti terbakar akibat mengonsumsi cabai disebabkan oleh capsaicin, bahan kimia yang ditemukan di semua jenis cabai. (Sumber: pixabay.com)

Dr Rood mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa kandungan lemak bukanlah faktor dalam memerangi rasa pedas cabai.

Capsaicin tidak larut dalam air, jadi saat membilas mulut atau mata Anda dengan air, memang dapat memberikan sedikit bantuan pendinginan, tetapi tidak akan banyak membantu secara keseluruhan.

Bisakah gula membantu melawan makanan pedas?

Baca Juga: Alasan Mengapa Susu Kental Manis Tidak Boleh Diseduh, Ini Penjelasannya

Kata Dr Rood, minuman manis dan beraroma mungkin mengurangi efek makanan pedas karena kandungan gulanya yang tinggi.

“Ada laporan yang mengatakan bahwa sukrosa mengurangi rasa terbakar pada makanan pedas, meskipun larutannya tidak sekuat susu,” jelasnya.

Jika tidak memiliki susu saat merasa seperti terbakar setelah mengonsumsi cabai, cobalah mengisap gula batu, yang dapat mengurangi ketidaknyamanan.

Alkohol juga bisa memecah capsaicin. Tetapi karena sebagian besar bir terutama terbuat dari air dengan hanya sekitar 5 persen alkohol, maka bir tidak efektif melawan rasa sakit yang disebabkan oleh cabai.

Minuman beralkohol yang lebih keras dapat membantu dalam jumlah besar, tetapi minuman keras umumnya tidak dianjurkan. Lebih baik menggunakan susu.

Bahkan susu juga dapat digunakan untuk meredakan rasa perih di mata akibat cabai, dengan cara menuangkannya ke mata.

“Bukan hal yang aneh bagi para profesional medis untuk memiliki susu yang tersedia untuk memberikan pertolongan pertama kepada para pengunjuk rasa yang terkena dampak gas air mata dan semprotan merica,” kata Dr Rood.

“Susu aman untuk digunakan di mata Anda, dan ada preseden untuk menggunakannya seperti itu tanpa membahayakan.”

Meski susu dapat meredakan rasa pedas di mulut dan mata, tetapi sebaiknya tidak diminum jika mengalami gangguan pencernaan setelah makan sesuatu yang pedas.

"Susu sebenarnya dapat memperburuk gejala tersebut karena terkadang merangsang asam yang kemudian harus dicerna, yang memulai siklus," kata Dr Rood memperingatkan.

Untuk orang yang tubuhnya tidak toleran dengan laktosa, mengonsumsi susu dan produk susu lainnya dapat menyebabkan lebih banyak kram, gas, kembung, dan diare.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Cleveland Clinic


TERBARU