> >

Penting! Ini Penyebab dan Gejala Batu Ginjal pada Anak

Tips, trik, dan tutorial | 25 Oktober 2021, 17:34 WIB
Ilustrasi. Untuk mencegah munculnya batu ginjal pada anak, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kebiasaan anak-anak. (Sumber: pixabay.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Batu ginjal dapat dialami oleh siapa pun, baik orang dewasa maupun anak-anak. Namun kasus batu ginjal pada anak meningkat signifikan selama dua dekade terakhir.

Tidak mudah untuk mendeteksi gejala batu ginjal pada anak-anak.

"Salah satu alasan terbesar untuk lonjakan jumlah anak-anak dan remaja yang datang dengan batu ginjal, selain kondisi medis, tidak cukup minum air," kata ahli urologi anak Audrey Rhee, MD, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Untuk mencegah munculnya batu ginjal pada anak, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kebiasaan anak-anak.

Batu ginjal berkembang ketika mineral yang biasanya ditemukan dalam urin menumpuk dan terkumpul ke tingkat tinggi, menghasilkan endapan keras yang bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan tekstur.

Jika ukurannya kecil, batu ginjal dapat melewati saluran kemih dengan disertai sedikit ketidaknyamanan.

Baca Juga: Ini Penyebab Anang Hermansyah Alami Batu Ginjal hingga Kecing Berdarah

Tetapi semakin besar ukurannya, semakin besar kemungkinan mereka akan tersangkut dan/atau menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Dehidrasi, tidak aktif bergerak, dan natrium berperan dalam pembentukan batu ginjal.

Untuk mendiagnosis batu ginjal, urine anak dikumpulkan selama 24 jam. Kemudian dikirim ke laboratorium untuk menguji kandungan dan kadar mineral, jumlah setiap mineral dalam urine dan mencatat jumlah urine yang dihasilkan yang akan mengevaluasi gangguan metabolisme seperti diabetes.

“Jarang bagi saya untuk menemukan gangguan metabolisme, tetapi hampir setiap pasien yang saya temui memiliki volume urine yang rendah. Jika Anda tidak menghasilkan cukup urine, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup cairan," kata Dr rhee.

Cairan membantu meluruhkan mineral melalui sistem kemih. “Banyak anak berpikir bahwa mereka minum cukup air, tetapi terutama jika mereka aktif, mereka perlu minum lebih banyak,” kata Dr. Rhee.

Untuk anak-anak di atas 12 tahun, dia merekomendasikan untuk meminum dua hingga 2,5 liter air sehari.

“Untuk anak yang lebih kecil, 1 hingga 1 1/2 liter.” (Catatan: 1 liter sama dengan sedikit di atas 4 cangkir.)

"Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan asupan natrium yang tinggi dalam makanan Anda juga terkait dengan perkembangan batu ginjal," lanjut Dr Rhee.

Makanan cepat saji dan makanan olahan tinggi adalah sumber penyebab utama.

Gejala Batu Ginjal pada Anak

Orang tua harus waspada terhadap salah satu gejala batu ginjal berikut:

- Nyeri di samping, punggung, perut atau selangkangan yang bisa datang dan pergi dan dapat menyebabkan mual dan/atau muntah.

Baca Juga: Perbanyak Konsumi, 5 Makanan Ini Disebut Baik untuk Kesehatan Ginjal

- Sakit saat buang air kecil.

- Darah dalam urin, membuatnya terlihat coklat, merah muda atau merah.

- Urine keruh.

- Kesulitan buang air kecil.

Jika ada dugaan bahwa anak menderita batu ginjal, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan memerintahkan dilakukan USG untuk mencari batu dan penyebab lain.

Untuk meminimalkan paparan radiasi pada anak-anak, pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT) atau tes pencitraan lainnya sebaiknya dilakukan jika diperlukan saja.

Sebagian besar batu ginjal pada anak berukuran cukup kecil, sehingga kebanyakan anak tidak memerlukan pembedahan.

Pertama, mereka hanya akan disuruh minum banyak cairan, termasuk limun yang dibuat dengan lemon asli.

“Jangan mengandalkan limun yang dibeli di toko karena sebagian besar adalah gula,” kata Dr Rhee.

Asam sitrat dalam lemon meningkatkan kandungan sitrat urine, nutrisi yang membuat batu ginjal lebih sulit terbentuk.

Anak-anak juga dapat diberi resep pereda nyeri ringan dan obat yang melebarkan ureter mereka, saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih, membantu batu melewatinya dengan lebih mudah.

Pembedahan selalu menjadi pilihan terakhir. Jika batu tidak keluar dalam beberapa hari, orang biasanya memiliki waktu sekitar satu bulan sebelum operasi dianggap perlu.

Namun, jika seseorang mengalami demam, yang menunjukkan kemungkinan infeksi ginjal dan berpotensi mengancam jiwa, maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke penyedia layanan kesehatan.

Anak-anak dengan batu ginjal memiliki risiko seumur hidup 50 persen untuk mengalami kekambuhan.

"Kami menyadari bahwa mereka perlu minum lebih banyak air, minum limun dan mencoba menghindari natrium," kata Dr Rhee.

“Itu berarti keripik kentang, pretzel, pizza, dan semua jenis junk food.

Orang tua juga harus membantu anak-anak menjauhi minuman tinggi gula dan berkalori tinggi, dan pastikan anak meningkatkan asupan cairannya saat cuaca panas atau saat beraktivitas.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU