> >

5 Peristiwa Penting pada 15 Agustus: Kosongnya Kekuasaan di Indonesia saat Jepang Menyerah ke Sekutu

Discography | 15 Agustus 2021, 05:20 WIB
Perwakilan Jepang di atas kapal USS Missouri (BB-63) selama upacara penyerahan di Teluk Tokyo, Tahun 1945. (Sumber: Galerie Bilderwelt / Getty Images)

SOLO, KOMPAS.TV- Tanggal 15 Agustus, dua hari sebelum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) banyak peristiwa penting terjadi baik di dalam negeri maupun luar negeri. 

Di Indonesia, tentu peristiwa penting pada 15 Agustus adalah seputar jelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Sebagaimana diketahui, tanggal 15 Agustus yang jatuh pada hari ke-227 (hari ke-228 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian menyimpan banyak peristiwa sejarah. 

Berikut ini Kompas TV rangkum dari berbagai sumber 5 peristiwa penting yang terjadi pada 15 Agustus:

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 12 Agustus, Salah Satunya Fosil Tyrannosaurus Rex Ditemukan

1. Kelahiran Napoleon Bonaparte

Lukisan Napoleon Bonaparte menunggang kuda saat memimpin pasukannya. (Sumber: Shutterstock/Everett Collection via Kompas.com)

Pada 15 Agustus 1769, lahirlah Napoleon Bonaparte. 

Ia lahir di Ajaccio, Corsica, Prancis dan lantas dikenal sebagai kaisar Prancis yang memerintah dari 1804 hingga 1814 dan memerintah kembali pada 1815 selama tiga bulan. 

Napoleon Bonaparte mangkat pada 5 Mei 1821 setelah kondisi kesehatannya terus memburuk.

2. Vacuum of Power, Jepang Menyerah kepada Sekutu

Pada tanggal 15 Agustus 1945, para pemuda dari berbagai golongan mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera melaksanakan proklamasi. (Sumber: Tribun batam)

Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat ke Sekutu dan terjadi kekosongan kekuasaan (vacuum of power) di Indonesia. 

Enam hari setelah tragedi bom Nagasaki, Jepang mengumumkan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Kekalahan Jepang diumumkan oleh Kaisar Jepang Hirohita di stasiun radio nasional.

Menyerahnya Jepang tanpa syarat menjadi akhir dari Perang Dunia II.

Pada 15 Agustus tahun yang sama pula, golongan muda mendesak Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan paling lambat 16 Agustus 1945. 

Soekarno menolak karena ingin meminta pendapat para anggota PPKI

Pasalnya golongan muda menganggap bahwa PPKI merupakan bentukan Jepang, dan mereka menginginkan kemerdekaan dengan kekuatan sendiri. 

Sutan Syahrir yang termasuk dalam golongan muda merupakan tokoh pertama yang mendesak Soekarno-Hatta untuk segera melakukan proklamasi.

Selanjutnya rapat resmi dilangsungkan di Pegangsaan Timur Jakarta pada 15 Agustus 1945, dihadiri oleh Djohar Nur, Subianto, Armansyah, Chairul Saleh, Kusnandar, Wikana, Margono, dan Subadio. 

Hasil rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh tersebut memutuskan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak harus menggantungkan pada pihak lain, dan merupakan hak rakyat.

Meski keputusan rapat yang menjadi bagian sejarah kemerdekaan Indonesia itu telah disampaikan kepada Soekarno-Hatta, mereka tetap bersikeras dengan pendiriannya yaitu proklamasi harus dilangsungkan melalui PPKI. 

Sehingga pada akhirnya golongan muda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, salah satu daerah di Kabupaten Karawang.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 10 Agustus: Peresmian Candi Borobudur Usai Dipugar

3. India Mendapat Kemerdekaan dari Inggris

Ilustrasi rakyat India merayakan kemerdekaan. (Sumber: Thinkstock via kompas.com)

Pada 15 Agustus 1947, India meraih kemerdekaan penuh dari Inggris dan mengakhiri kekuasaan Inggris di India yang sudah berlangsung selama hampir 190 tahun.

Mahatma Gandhi dianggap menjadi orang yang memiliki jasa besar atas kemerdekaan India. 

Ia diangap berhasil menekan pemerintah Inggris untuk memberikan kemerdekaan kepada India.

4. Belanda Serahkan Papua bagian Barat ke Indonesia lewat UNTEA

UNTEA dibentuk karena terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda dalam permasalahan status Irian Barat. (Sumber: Bettman/Getty Images)

Pada 15 Agustus 1962, Indonesia dan Belanda menandatangani Perjanjian New York di New York, Amerika Serikat (AS). 

Perjanjian tersebut berisi tentang penyerahan wilayah Papua bagian barat kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) atau Otoritas Eksekutif Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kemudian diserahkan kepada Indonesia. 

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 8 Agustus: ASEAN Didirikan hingga Fauzi Bowo jadi Gubernur DKI Jakarta

5. Berdamai, GAM dan Pemerintah Indonesia Akhiri Konflik

Hawil Awaluddin dan Malik Mahmud berjabat tangan usai menandatangani MOU Helsinki. (Sumber: Kompas.com)

Pada 15 Agustus 2005, konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia berakhir dengan penandatanganan nota kesepahaman di Helsinki, Finlandia.

Dari kesepakatan tersebut, GAM menyatakan mengakhiri usahanya untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Sebelumnya, konflik GAM-Indonesia telah berlangsung selama 29 tahun dan merenggut hampir 15.000 korban jiwa.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 5 Agustus: Dorr! Hotel JW Marriott Dibom hingga Gempa Dahsyat di Lombok

Penulis : Gading Persada Editor : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV/berbagai sumber


TERBARU