> >

5 Peristiwa Penting pada 15 Agustus: Kosongnya Kekuasaan di Indonesia saat Jepang Menyerah ke Sekutu

Discography | 15 Agustus 2021, 05:20 WIB
Perwakilan Jepang di atas kapal USS Missouri (BB-63) selama upacara penyerahan di Teluk Tokyo, Tahun 1945. (Sumber: Galerie Bilderwelt / Getty Images)

Sutan Syahrir yang termasuk dalam golongan muda merupakan tokoh pertama yang mendesak Soekarno-Hatta untuk segera melakukan proklamasi.

Selanjutnya rapat resmi dilangsungkan di Pegangsaan Timur Jakarta pada 15 Agustus 1945, dihadiri oleh Djohar Nur, Subianto, Armansyah, Chairul Saleh, Kusnandar, Wikana, Margono, dan Subadio. 

Hasil rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh tersebut memutuskan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak harus menggantungkan pada pihak lain, dan merupakan hak rakyat.

Meski keputusan rapat yang menjadi bagian sejarah kemerdekaan Indonesia itu telah disampaikan kepada Soekarno-Hatta, mereka tetap bersikeras dengan pendiriannya yaitu proklamasi harus dilangsungkan melalui PPKI. 

Sehingga pada akhirnya golongan muda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, salah satu daerah di Kabupaten Karawang.

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 10 Agustus: Peresmian Candi Borobudur Usai Dipugar

3. India Mendapat Kemerdekaan dari Inggris

Ilustrasi rakyat India merayakan kemerdekaan. (Sumber: Thinkstock via kompas.com)

Pada 15 Agustus 1947, India meraih kemerdekaan penuh dari Inggris dan mengakhiri kekuasaan Inggris di India yang sudah berlangsung selama hampir 190 tahun.

Mahatma Gandhi dianggap menjadi orang yang memiliki jasa besar atas kemerdekaan India. 

Ia diangap berhasil menekan pemerintah Inggris untuk memberikan kemerdekaan kepada India.

4. Belanda Serahkan Papua bagian Barat ke Indonesia lewat UNTEA

UNTEA dibentuk karena terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda dalam permasalahan status Irian Barat. (Sumber: Bettman/Getty Images)

Pada 15 Agustus 1962, Indonesia dan Belanda menandatangani Perjanjian New York di New York, Amerika Serikat (AS). 

Perjanjian tersebut berisi tentang penyerahan wilayah Papua bagian barat kepada United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) atau Otoritas Eksekutif Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kemudian diserahkan kepada Indonesia. 

Baca Juga: 5 Peristiwa Penting pada 8 Agustus: ASEAN Didirikan hingga Fauzi Bowo jadi Gubernur DKI Jakarta

5. Berdamai, GAM dan Pemerintah Indonesia Akhiri Konflik

Hawil Awaluddin dan Malik Mahmud berjabat tangan usai menandatangani MOU Helsinki. (Sumber: Kompas.com)

Pada 15 Agustus 2005, konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia berakhir dengan penandatanganan nota kesepahaman di Helsinki, Finlandia.

Dari kesepakatan tersebut, GAM menyatakan mengakhiri usahanya untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Sebelumnya, konflik GAM-Indonesia telah berlangsung selama 29 tahun dan merenggut hampir 15.000 korban jiwa.

Penulis : Gading Persada Editor : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV/berbagai sumber


TERBARU