> >

Sinopsis Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal, Kisah 4 Sekte Sesat di Korea Selatan

Film | 13 Maret 2023, 13:13 WIB
Sinopsis film dokumenter terkait sekte sesat di Korea Selatan, In The Name of God: A Holy Betrayal. (Sumber: Netflix)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Serial dokumenter Netflix terbaru, In The Name of God: A Holy Betrayal, mengangkat kisah nyata empat pemimpin sekte sesat yang populer di Korea Selatan.

Serial ini terdiri dari 8 episode yang tayang mulai 3 Maret 2023. Penayangannya terbilang sukses dan film ini langsung bertengger di jajaran 10 tayangan TV paling ditonton di Netflix 

Serial dokumenter ini memberikan gambaran tentang bahaya sekte sesat yang sering memanfaatkan keyakinan religius untuk mengambil keuntungan pribadi.

Netflix mulanya dilarang menayangkan serial ini karena kontennya yang sensitif, namun akhirnya berhasil memenangkan izin tayangnya.

Berikut sinopsis dan daftar empat sekte sesat di Korea Selatan yang tayang dalam dokumenter ini.

Baca Juga: Psikolog Forensik soal Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres: Tak Terlibat Sekte

Jeong Myeong-seok (JMS)

Serial ini membahas awal mula Jeong Myeong-seok mengumpulkan ribuan pengikutnya dengan menggunakan ramalan dan kekuatan penyembuhannya.

Namun, semakin banyak laporan pelanggaran yang dilakukan oleh Jeong Myeong-seok, dia pun melarikan diri dan melanjutkan pekerjaannya di luar negeri.

Setelah pembebasannya, Jeong Myeong-seok kembali ke kultusnya dan tetap melakukan berbagai pelanggaran pada anggotanya.

Park Soon Ja-Five Oceans

Park Soon Ja adalah pendiri perusahaan kerajinan tangan, Five Oceans di Daejeon. Ia meminta pekerjanya membawa anak-anaknya agar dapat diasuh sambil bekerja.

Namun, suatu hari, Park Soon Ja mengubah perusahaannya menjadi perusahaan dagang dan kelompok religius. Park Soon Ja dianggap sebagai Bunda Suci yang sering meminta dana untuk investasi di Five Oceans.

Kasus ini berlanjut hingga ditemukannya bunuh diri massal yang terdiri dari 32 karyawan pabrik di Gyeonggi-do, satu pemimpinnya, dan Park Soon Ja.

Baca Juga: Kasus Keluarga Tewas di Kalideres, Korban Penganut Sekte Apokaliptik? 

Kim Ki-Soon-Baby Garden

Kim Ki-Soon adalah pendiri sekte bernama Baby Garden. Mulanya ia adalah murid dari pengkhotbah Lee Kyo-bu. Selepas keluar dari penjara, Ki-Soon mengambil alih kepemimpinan Kyo-bu.

Kim Ki-Soon membuat aturan aneh bagi pengikutnya, seperti pasangan suami istri juga tidak boleh tinggal satu sama lain dan anak-anak tidak boleh memanggil orang tua mereka ibu atau ayah.

Untuk bertahan hidup, Kim Ki-Soon meminta pengikutnya menjual barang-barang dari rumah mereka untuk sekte ini.

Kim Ki-Soon juga menggunakan kekerasan bahkan hingga membunuh tiga pengikutnya, dua di antaranya adalah anak kecil.

Lee Jae-rock

Ia memiliki banyak pengikut berkat keahliannya dalam menyembuhkan pasien secara spiritual. Pastor Lee Jae-rock juga mengklaim dirinya adalah Kedatangan Kedua Kristus.

Baca Juga: Tersesat di Hutan Amazon Selama Sebulan, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Makan Serangga dan Ulat

Sekte yang dipimpin Pastor Lee Jae-rock semakin meresahkan Korea Selatan. Suatu ketika terjadi pemboikotan besar-besaran atas semua produk yang dijualnya, termasuk Air Manius Muan yang diberkati oleh Pastor Lee Jae-rock.

Bahkan, ia juga mematok harga jutaan won bagi orang yang ingin berfoto dengannya. Tak hanya itu, Pastor Lee Jae-rock juga melakukan pelecehan seksual pada pengikutnya.

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU