> >

Mengapa Seseorang Mencuri? Ternyata Tak Cuma karena Kleptomania

Lifestyle | 16 Agustus 2022, 07:40 WIB
Ilustrasi kleptomania, gangguan kejiwaan di mana penderitanya tak mampu menahan dorongan untuk mencuri. (Sumber: SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Istilah kleptomania menjadi populer setelah seorang ibu-ibu pengendara Mercy diduga mencuri cokelat di salah satu Alfamart di kawasan Tangerang.

Melansir Medical News Today, kleptomania adalah gangguan kesehatan mental langka yang menyebabkan seseorang mencuri barang secara kompulsif.

Penderita kleptomania mencuri barang-barang yang tidak mereka gunakan atau perlukan. Artinya, tindakan pencurian yang dilakukan tidak dilandasi karena kebutuhan atau keadaan terdesak.

Baca Juga: Viral Seorang Wanita Mencuri Cokelat di Alfamart, Kata Netizen Itu Kleptomania?

Dorongan mencuri ini diakibatkan karena adanya kelainan biokimia dan neurologis dalam otak. Penderitanya merasakan dorongan yang sangat kuat dan sulit untuk ditahan.

Penyebab kleptomania sebenarnya hingga saat ini belum diketahui. Namun, ahli meyakini bahwa penderitanya memiliki kelainan di otak dan memiliki ketidakseimbangan dalam neurotransmitter serotonin dan dopamin.

Mengutip Healthline, kleptomania bukanlah satu-satunya alasan mengapa seseorang mencuri. Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang mau mengambil barang orang lain tanpa izin.

Alasan yang paling klasik adalah kesulitan secara ekonomi.

Namun, hal yang cukup ‘aneh’ adalah adanya sensasi saat mencuri. Beberapa orang menikmati bagaimana rasanya terburu-buru saat mencuri, atau mencuri untuk mengisi kekosongan emosional dalam hidupnya.

Tak hanya itu, mencuri juga dapat disebabkan karena adanya kecemburuan sosial, harga diri yang rendah, atau tekanan dari orang lain.

 

Baca Juga: Gandeng Hotman Paris, Alfamart Resmi Polisikan Ibu Bermobil Mercy yang Diduga Curi Cokelat

Dilansir dari Psychology Today, ahli perilaku kriminal, Stanton Samenow berpendapat bahwa seseorang mencuri untuk merasa lebih baik saat menghadapi depresi atau keadaan buruk yang tidak dapat dikendalikan.

Alasan lainnya, seseorang mencuri untuk meningkatkan harga dirinya. Pencuri tersebut bangga bahwa dia memiliki keterampilan dalam mengutil.

Ada juga alasan tekanan teman sebagai sebagai dorongan untuk mencuri. Anak-anak kerap mengatakan hal ini sebagai alasan mereka mencuri.

Ketika teman-temannya mencuri, anak-anak cenderung meniru dan mengikuti tindakan temannya. Hal ini dilakukan agar dia tidak dikucilkan oleh teman sebayanya karena tidak mencuri dan menunjukkan keberaniannya.

Baca Juga: Heboh Perempuan Pakai Mercy Curi Cokelat di Alfamart, Netizen Kaitkan soal Kleptomania, Apa Itu?

Samenow mengatakan bahwa dalam tindakan kriminal, penting untuk memahami motivasi dari pelaku. Dia bilang, pelaku bisa saja menipu penegak hukum untuk meminimalkan konsekuensi dari tindakan mereka.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Medical News Today/Healthline/Psychology Today


TERBARU