> >

Bisnis Barang Antik, Kenapa Tidak?

Selebriti | 19 April 2022, 23:00 WIB
Bisnis Barang Antik: Unik, Cantik dengan Cuan Menarik (Sumber: Dok. KG Media)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di beberapa sudut kota-kota besar seperti Jakarta, kita bisa menemukan sejumlah pasar yang khusus menjual barang-barang antik.

Misalnya, pasar antik Jalan Surabaya, Jakarta Pusat untuk gramofon; Pasar Senen, Jakarta Pusat untuk berburu pakaian lawas; dan Blok M Square untuk berburu buku-buku tua.

Harganya pun beragam, tergantung dari keotentikan barang yang ditawarkan. Bahkan, jika beruntung, kita bisa menemukan barang-barang antik bernilai tinggi dengan harga murah.

Akan tetapi, semakin harinya, para kolektor barang antik semakin ‘haus’ untuk berburu sehingga permintaan tidak sebanding dengan penawarannya. Terlebih, barang-barang ini sudah tidak lagi diproduksi.

Oleh karena itu, meskipun terbatas, bisnis barang antik kini menjadi bisnis menjanjikan dengan harga jual yang menarik.

Jika tertarik memulai bisnis ini, coba dengarkan siniar (podcast) Smart Inspiration edisi Smart Information bertajuk 'Bisnis Barang Antik: Unik, Cantik dengan Cuan Menarik' di Spotify.

Kamu akan diberikan kiat-kiat memulai bisnis ini.Atau jika kamu masih belum berani memulai bisnis barang antik ini, mari simak poin-poin berikut yang mungkin dapat mengubah pikiranmu.

Baca Juga: Gandeng The Trade Desk, KG Media Manfaatkan Unified ID 2.0 untuk Kemanan dan Kenyamanan Pengguna

Hari Ini Murah, Esok Bisa Mahal

Melansir The Hartford, barang antik yang dijual saat ini memiliki peluang peningkatan harga di kemudian hari.Bisa dikatakan bahwa sekarang adalah waktu terbaik dalam sejarah untuk mengambil barang antik murah yang bisa mendatangkan keuntungan di kemudian hari.

Namun, jangan salah langkah dalam memilih barang antik. Coba konsultasikan terlebih dahulu atau lakukan riset di situs-situs daring barang antik mengenai properti mana yang berpeluang mahal kedepannya.

Sebab, pedagang cerdas paham mengidentifikasi mana barang yang berpeluang mahal, bahkan sebelum barang antik itu diminati.

Meskipun tidak selalu dapat memprediksi tren masa depan, kolektor akan terus berdatangan untuk berburu.

Menambah Relasi Unik

Tak seperti model bisnis lainnya, bisnis barang antik menjajakan relasi penjual dan pembeli yang tak biasa, bahkan unik.

Barang antik yang tersebar di dunia hadir berselaras dengan para pedagangnya. Jika sering menghadiri pameran dagang dan road show barang antik, bisa dikatakan jaringannya sudah profesional.

Maka dari itu, cobalah untuk meluangkan waktu bersama mereka, meskipun belum memiliki minat berbisnis barang antik. Siapa tahu, kamu nanti berubah pikiran untuk memasuki bisnis menjanjikan ini.

Baca Juga: Bisnis Kuliner Kerupuk Telur Asin jadi Ladang Cuan!

Bisa Menjadi Sumber Pendapatan Sampingan

Menurut Job Monkey, sebuah situs yang berspesialisasi dalam peluang karier, pedagang barang antik di Amerika rata-rata menghasilkan sekitar 45.000 ribu dollar per tahun.

Di Indonesia, mengutip Kompas.com, dalam sebulan pedagang barang antik bisa memperoleh omzet Rp10 juta. Meskipun tidak terdengar fantastis, bukan berarti bisnis ini tidak mendatangkan penghasilan.

Justru, bisnis ini bisa menjadi suatu alternatif pendapatan di luar pekerjaan utama. Sebab, kemudahan berteknologi membuat kita dapat menjual barang-barang antik melalui situs e-commerce atau lewat media sosial.

Kita bisa mulai mempersiapkan gudang, modal, dan sumber daya. Setelah itu, bersiaplah untuk memulai bisnis ini.

Bagi kamu yang masih penasaran dengan peluang bisnis barang antik serta bagaimana cara mengeksekusinya, dengarkan siniar Smart Inspiration edisi Smart Information bertajuk 'Bisnis Barang Antik: Unik, Cantik dengan Cuan Menarik' di Spotify.

Selain itu, bagi kamu yang ingin belajar tentang informasi strategis seputar menjalankan bisnis, elaborasi perspektif, dan cara menemukan keseimbangan hidup yang lebih berkualitas serta berbahagia, dengarkan podcast Smart Inspiration di Spotify!

Podcast ini adalah persembahan Medio Podcast Network by KG Media dan KG Radio Network. Dengarkan episode selengkapnya atau siniar inspiratif lainnya dengan mengakses tautan berikut (klik).

 

Penulis : Dian Septina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU