> >

Luruskan Miskonsepsi, JTBC Bakal Tayangkan Langsung Tiga Episode Snowdrop Minggu Ini

Film | 24 Desember 2021, 02:05 WIB
Petisi tuntut pemberhentian drama Snowdrop ditandatangani 200.000 orang. (Sumber: Allkpop)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Setelah penayangan dua episode drama Korea Selatan, Snowdrop, kritik dan protes terhadap drama tersebut tak lantaran mereda.

Perusahaan penyiaran JTBC kemudian mengumumkan, pihaknya akan merilis tiga episode utama secara berturut-turut pekan ini atau lebih cepat dari jadwal semula untuk meluruskan kesalahpahaman terkait isu distorsi sejarah.

“Perdebatan tentang Snowdrop tampaknya disebabkan oleh cerita yang terungkap di episode-episode awal. Untuk meredakan kekhawatiran penonton, kami akan memajukan siaran terjadwal dari episode kelima, yang menampilkan twist dalam narasinya,” kata JTBC, dikutip dari Yonhap News, Kamis (23/12/2021). 

Adapun, episode ketiga hingga kelima akan ditayangkan mulai Jumat (24/12) hingga Minggu (26/12).

Lebih lanjut, JTBC menyebutkan, pada episode mendatang akan menceritakan latar belakang karakter Im Soo-ho (diperankan oleh Jung Hae-in), seorang mata-mata Korea Utara yang dikirim ke Korea Selatan. Selain itu, juga akan mengungkap cerita manuver politik yang dilakukan oleh pihak Korea Utara dan Selatan.

Baca Juga: Penyataan Lengkap JTBC Terkait Kontroversi 'Snowdrop', Klarifikasi Soal Distorsi Sejarah

Sebelumnya, dua episode perdana drama “Snowdrop” yang ditayangkan pada Sabtu (18/12) dan Minggu (19/12), menuai respons keras karena dianggap mendistorsi sejarah gerakan pro-demokrasi Korea Selatan pada akhir 1980-an.

Diketahui, lebih dari 300.000 orang telah menandatangani petisi penghentian produksi drama tersebut yang diunggah di buletin daring kantor kepresidenan Cheong Wa Dae.

Pembuat petisi menilai cerita dalam “Snowdrop” dapat memperkuat narasi pemerintah otoriter masa lalu yang menganggap aktivis mahasiswa pro-demokrasi terkait dengan Korea Utara.

Padahal, banyak aktivis dan pembangkang tersebut disiksa dan dituntut dengan tuduhan palsu sebagai mata-mata Korea Utara.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU