> >

Ini 4 Cara Bijak Manfaatkan Baju Lama, Sembari Belanja yang Baru Saat Lebaran

Lifestyle | 12 Mei 2021, 01:35 WIB
Ilustrasi pakaian bekas. (Sumber: Shutterstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap jelang momen Lebaran, banyak dari masyarakat yang berbondong-bondong memenuhi pertokoan demi mendapatkan baju baru idaman mereka.

Sayangnya, hal yang sudah begitu lumrah terjadi setiap tahunnya ini, sering kali tidak diikuti dengan sikap bijak terhadap tumpukan pakaian lama yang telah dimiliki.

Daripada membuang atau menggeletakan pakaian lama tersebut hingga rusak, ada cara yang lebih bijak untuk memanfaatkannya.

Baca Juga: Sebelum Merayakan Lebaran, Jangan Lupa Bersihkan 4 Barang Berikut Ini

Melansir dari laman Reader’s Digest, Selasa (11/5/2021), berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan untuk mendaur ulang pakaian lama.

1. Donasi

Opsi paling tepat dan bijak untuk mendaur ulang pakaina lama yaitu menyumbangkannya ke toko barang bekas amal.

Melalui organisasi nonprofit, pakaian lama dapat dijual kembali guna mendukung program berbagi untuk komunitas yang kurang mampu.

Baca Juga: Sambut Lebaran dengan Dekorasi Rumah Bergaya Bohemian

“Apa pun yang tidak dapat mereka jual di lokasi toko akan dibawa ke pusat daur ulang tekstil lokal,” kata manajer zero waste atau tanpa sampah di WorldCentric, Lauren Olson.

Selain toko barang bekas amal, tempat penampungan hewan juga sering menerima pakaian atau barang bekas seperti handuk dan seprai tua.

Dengan barang sumbangan tersebut, mereka dapat melapisi kandang hewan peliharaan agar menjadi lebih nyaman, mengeringkan hewan yang basah, dan banyak lagi.

Baca Juga: Tips Lipstik Tahan Lama Saat Menyantap Hidangan Lebaran

2. Menjual Kembali

Saat ini, sudah ada banyak platform yang dapat dimanfaatkan untuk menjual pakaian bekas, baik secara offline maupun online misalnya melalui media sosial.

Bahkan, brand fashion ternama, seperti Madewell, memiliki program daur ulang pakaian dengan memberikan diskon pembelian bagi pelanggan yang menukar jeans lama dengan jeans baru.

Ada pula H&M yang memberikan diskon 15 persen untuk pembelian berikutnya, apabila pembeli tersebut menukarkan pakaian bekas mereka.

Baca Juga: Jadi Kue Favorit saat Lebaran, Berikut Resep Nastar Lembut dan Anti Retak

3. Bahan Kompos

Mungkin banyak yang belum sadar, bahwa pakaian dan produk tekstil lainnya dapat menjadi bahan pengomposan atau pupuk kompos yang baik.

Untuk pembuatan kompos, pakaian yang dapat digunakan adalah yang berserat alami seperti wol murni, katun, sutra, atau linen yang sudah tua dan rusak.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat komposisi kompos yang terdiri atas 25 persen potongan kecil kain dan 75 persen bahan organik. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, Siapkan Wewangian Sesuai Karakter Ruangan

Sebelum itu, pastikan kancing dan resleting telah terlepas dari pakaian, serta hilangkan juga noda non-kompos seperti oli dan cat dari pakaian.

4. Do it yourself (DIY)

Kadang kala, pakaian lama tidak digunakan bukan karena sudah usang atau tidak elok lagi, melaikan karean sudah tidak muat untuk dikenakan.

Jika enggan melepasnya, karena kondisi pakaian tersebut masih bagus, bagaimana jika mengkreasikannya supaya menjadi barang lain yang lebih bermanfaat.

Baca Juga: 3 Inspirasi Gaya Hijab Modis yang Bisa Ditiru usai Lebaran

Misalnya, baju atau sweter lama yang bisa diubah menjadi sarung bantal dan selimut, atau seprai tua yang bisa disulap menjadi tempat tidur hewan peliharaan.

Olson juga menyarankan, untuk menggunakan kaus dan handuk bekas sebagai kain pembersih debu, yang dapat digunakan kembali, daripada tisu kertas sekali pakai.

Selain itu, di masa pandemi seperti saat ini, kain bekas pakaian bisa pula dimanfaatkan untuk membuat masker kain yang khas dan sesuai dengan style masing-masing.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU