> >

Ahok Trending Dihujat soal Pertamina Rugi Rp11 T, Netizen: Semoga Legowo Kayak Pak Anies

Lifestyle | 26 Agustus 2020, 10:39 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok (Sumber: KOMPAS.COM/KURNIA SARI AZIZA )

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Pertamina (Persero) mengalami kerugian di semester I-2020 hingga mencapai Rp 11 Triliun. Akibatnya, netizen melemparkan hujatan kepada Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Banyak netizen menghakimi dan mencela Ahok, menilai kerja mantan Gubernur DKI Jakarta ini tak maksimal. Seperti diketahui, tagar #Ahok sempat viral hingga nangkring menjadi trending topic Twitter.

"Kerja lu cuman teriak-teriak koh Ahok. Mikir di kala harga minyak turun Pertamina masih rugi 11 T muke gila lu, sekaranya kaga becus ya lo mundur aja jadi komisaris," umpat netizen @jalaludin_s.

Bahkan ada yang membandingkan Ahok dengan Anies Baswedan, yang kebijakannya kerap dikritik oleh masyarakat.

"Gimana rasanya dihujat massal, pak #Ahok? Moga masih bisa legowo dan humble kek pak #Anies yah," tulis @Rizkiikay1.

Kendati demikian, tak sedikit pula warganet yang menganggap kerugian perusahaan migas di masa pandemi sebagai sesuatu yang wajar.

Mereka menyayangkan umpatan-umpatan yang tak jelas arah dan tujuannya.

"Liat dari disisi positif juga gan, #ahok mungkin sudah melakukan hal yg terbaik. karena pandemi ini, bisa jadi penggunaan kendaraan berkurang dan #pertamina mengalami kerugian," kata @PoyBila.

Sementara itu, seorang netizen melampirkan berita tentang kerugian minyak di negara-negara besar seperti Brasil yang mencapai Rp 124,5 triliun akibat pandemi covid-19.

Ia beranggapan saat ini Ahok telah berusaha yang terbaik agar kerugian tak anjlok hingga ke angka ratusan triliun.

"Pertamina rugi 11 Triliun Rupiah akibat pandemic virus corona. Mungkin jika tidak ada Ahok bisa menyentuh angka 100 #Ahok," tulis @AdiPrastia_.

Lalu apakah wajar Pertamina merugi, apa alasannya?

Pertamina saat ini merugi sebanyak US$767,91 juta, atau setara dengan Rp11,13 triliun (mengacu kurs Rp14.500 per dolar AS).

Hal ini berbanding terbalik dengan perolehan pada semester I tahun lalu, dimana Pertamina sukses meraup laba bersih sebesar US$ 659,95 juta.

Meruginya industri minyak dan gas (migas) di masa pandemi covid-19 sebenarnya merupakan hal yang cukup maklum, kata Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro.

Alasannya, perusahaan migas kebanyakan dipukul dari dua sisi yang kurang menguntungkan.

"Saya kira kondisi Pertamina juga demikian. Dihadapkan pada harga minyak yang rendah dan konsumsi sektor pengguna BBM dan gas masih relatif rendah," jelas Komaidi, seperti mengutip Kontan, Senin (24/8/2020)

Kendati demikian, seiring dengan pemulihan ekonomi yang mampu meningkatkan konsumsi BBM dan gas, Komaidi menyoroti masih ada peluang untuk Pertamina memperbaiki kineja di sisa tahun 2020 ini.

"Jika pemulihan ekonomi yang sedang diupayakan pemerintah berjalan dengan baik saya kira dampaknya akan positif bagi semua pihak termasuk Pertamina yang sebagian besar pendapatan usahanya dari sisi hilir," kata Komaidi.

Penulis : Ade-Indra-Kusuma

Sumber : Kompas TV


TERBARU