> >

Tak Basa-Basi dan Hasilkan Kerja Sama Konkret, Jokowi Nilai Jepang Mitra Paling Aktif ASEAN

Ekonomi dan bisnis | 6 September 2023, 14:40 WIB
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Fumio Kishida di Kantor Perdana Menteri Jepang, Tokyo, Rabu (27/7/2022). Jokowi menyebut Jepang adalah salah satu mitra paling aktif ASEAN. (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Jepang terus menanamkan investasinya di ASEAN, terutama di bidang infrastruktur hijau. 

Jokowi menyebut Jepang adalah salah satu mitra paling aktif ASEAN. Dalam berinvestasi, Kepala Negara ini menilai Jepang tidak berbasa-basi dan menghasilkan kerjasama konkret. 

"ASEAN dan Jepang telah sepakat membentuk kemitraan komprehensif strategis yang bukan sekadar seremonial dan bukan sekadar basa-basi, tapi juga justru berbentuk kerja sama konkret yang saling menguntungkan," kata Jokowi saat membuka KTT ASEAN-Jepang di Jakarta, Rabu (6/9/2023). 

Baca Juga: Jokowi Ungkap Ada 166 Proyek Senilai Total Rp856 T dari Pelaksanaan KTT ASEAN

Jokowi mengungkapkan, ASEAN membutuhkan investasi infrastruktur senilai 184 miliar dollar AS per tahun atau sekitar Rp2.814 triliun.

Dengan investasi dari Jepang, sebagian dari kebutuhan pendanaan itu akan terpenuhi menjadi proyek yang bermanfaat untuk rakyat. 

"Jepang sebagai salah satu mitra paling aktif ASEAN dan pendukung utama ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dapat menjadi kontributor utama dalam mewujudkan kerja sama konkret yang bermanfaat langsung bagi rakyat," tutur Jokowi. 

"ASEAN berharap Jepang dapat terus meningkatkan kontribusinya pada ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Catalytic Green Finance Facility untuk mendukung konektivitas dan infrastruktur hijau," tambahnya. 

Baca Juga: Di Depan PM China, Jokowi Sebut Pentingnya Kepercayaan dan Kerja Sama yang Saling Menguntungkan

Menurut Jokowi, Jepang dan ASEAN adalah bagian dari benua Asia. Sehingga keduanya sama-sama punya tanggung jawab besar untuk menjaga kawasan sebagai kawasan damai, stabil, dan sejahtera.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan, ada 93 proyek kerja sama dan 73 proyek potensial senilai puluhan miliar dollar AS, yang akan ditindaklanjuti dari KTT ASEAN di Jakarta. 

 

Proyek-proyek tersebut melibatkan 10 negara anggota ASEAN dan para negara mitra. Seperti Jepang, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Kanada. 

"Saya mengapresiasi dukungan dan kontribusi negara ASEAN dan mitra ASEAN sehingga telah terkumpul 93 proyek kerja sama senilai 38,2 miliar US Dollar dan 73 proyek potensial senilai 17,8 miliar US Dollar," kata Jokowi dalam pembukaan ASEAN-Indo-Pacific Forum, Selasa (5/9/2023). 

Baca Juga: Rute Pengalihan Arus Lalu Lintas Pengamanan KTT ASEAN di Jakarta Hari Ini 6 September

Sehingga totalnya, ada 166 proyek senilai 56 miliar dollar AS atau sekitar Rp856 triliun (kurs Rp15.292). 

"Ini mencerminkan komitmen kita to walk the talk, membangun Indo-Pasifik yang damai, yang stabil, dan yang makmur. Semoga ikhtiar kita dapat memberikan manfaat yang besar bagi rakyat di kawasan dan dunia," tambahnya. 

Menurut Jokowi, proyek kerja sama senilai ratusan triliun rupiah itu memungkinkan karena ekonomi ASEAN terbukti tangguh dan terus tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi global dan kawasan lainnya.

Jokowi menyebut, dengan populasi sebesar 680 juta jiwa, ASEAN juga merupakan pasar yang potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan.

Baca Juga: Di Depan Pemimpin Negara ASEAN, Jokowi Sebut Kesetaraan Jadi Barang Langka di Dunia Saat Ini

Namun, lanjut Jokowi, kawasan ASEAN tidak imun dari berbagai tantangan global dan rivalitas geopolitik yang menajam. Khususnya potensi konflik di Indo-Pasifik. Untuk itu, kata Jokowi, ASEAN-Indo-Pacific Forum hadir untuk mengubah rivalitas di Indo-Pasifik menjadi kerja sama yang bermanfaat, serta membangun habit of cooperation yang win-win formula, tanpa satu pun merasa dikucilkan.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber :


TERBARU