> >

Erick Thohir Sebut WSBK Mandalika Tidak Dihapus, tapi Masih Nego Harga Penyelenggaraan

Ekonomi dan bisnis | 10 Juli 2023, 08:59 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi KEK Mandalika, di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (9/7/2023). Ia mengatakan, ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, NTB, tidak dihapus. (Sumber: Antara)

PRAYA, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, NTB, tidak dihapus. 

Pihaknya saat ini masih negosiasi harga penyelenggaraan. Hal itu ia sampaikan saat meresmikan tiga proyek pembangunan berkelanjutan di KEK Mandalika, Kab. Lombok Tengah, Minggu (9/7/2023). 

"Ajang WSBK di Sirkuit Mandalika masih tetap, kita masih negosiasi masalah harga atau royalty yang harus dibayarkan," kata Erick seperti dikutip dari Antara

Ia menjelaskan, untuk mengembangkan pariwisata di KEK Mandalika tidak cukup dengan menggelar ajang MotoGP dan WSBK. Tapi harus diupayakan event lainnya yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di NTB.

Namun pihak penyelenggara juga harus memikirkan biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan, sehingga tidak mungkin diselenggarakan jika menimbulkan kerugian.

Baca Juga: Beda Pandangan Erick Thohir dan Sandiaga Uno soal WSBK Mandalika Bikin Rugi dan akan Dihapus

"Harus tetap ada event setiap bulan yang bisa digelar di Sirkuit Mandalika," ujarnya. 

"Itulah yang saat ini masih dinegosiasikan masalah harga, supaya tidak rugi ketika menyelenggarakan kegiatan," katanya. 

Menurutnya, Selain MotoGP dan WSBK, kegiatan Shell Eco Marathon yang digelar di Sirkuit Mandalika diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di KEK Mandalika.

"Melalui ajang ini juga diharapkan generasi muda kita bisa menciptakan teknologi yang hemat energi. Kegiatan ini diikuti oleh para pelajar dari berbagai universitas di Indonesia dan dari luar negeri," tuturnya. 

Sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) III Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan soal penyelenggaraan ajang balap motor WSBK yang disebut merugi.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU