> >

Pengembangan Kawasan Mandalika Punya Utang Rp4,6 Triliun, ITDC Ajukan Penyertaan Modal Negara

Ekonomi dan bisnis | 15 Juni 2023, 14:01 WIB
Sirkuit Mandalika dilihat dari perbukitan di kawasan Pantai Seger, Kuta, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (16/11/2021). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Proyek pengembangan kawasan Mandalika seluas 1.200 hektare ternyata mempunyai utang mencapai Rp4,6 triliun.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama (Dirut) InJourney, Dony Oskaria, saat menjalani rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023) kemarin. InJourney merupakan holding BUMN pariwisata.

Dony mengatakan, utang tersebut kemudian menjadi beban Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sehingga butuh bantuan negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran.

"Ini yang menjadi persoalan di ITDC. Di samping itu ITDC juga mendapatkan beban untuk penyelenggaraan MotoGP tahun 2022. Ini menjadi beban yang sampai saat ini menjadi tanggungan daripada ITDC," kata Dony dikutip dari kanal YouTube Komisi VI DPR RI.

"Di dalam proses ini, atas dasar ini kami mengajukan proses permintaan PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk penyelesaian Mandalika, ini adalah penyelesaian kewajiban yang tertinggal daripada Mandalika, itu sebesar 1 triliun 50 miliar rupiah (Rp 1,05 triliun)," ujarnya.

Baca Juga: Mbak Rara Pawang Hujan Mandalika Kembali Beraksi di KTT ASEAN 2023

Lebih lanjut, Donny mengatakan bahwa pengajuan PMN ini dilakukan karena pihaknya tak bisa menyelesaikan utang short term liabilities yang ditinggalkan guna pembangunan Grand Stand, VIP Village dan modal kerja penyelenggaraan event.

Utang short term liabilities itu sejumlah Rp1,2 triliun. Selain itu, proyek pengembangan kawasan Mandalika juga punya utang long term liabilities sebesar Rp3,4 triliun sehingga totalnya mencapai Rp4,6 triliun.

"Itu waktu kita mengambil alih Mandalika itu posisinya adalah mereka mempunyai short term liabilities Rp 1,2 triliun. Mereka mempunyai long term liabilities Rp 3,4 triliun. Dengan sumber implement capacity hanya dari Nusa Dua," ujarnya.

"Terus terang saya tidak bisa menyelesaikan yang short term liabilities ini, di mana isi di dalamnya adalah pembangunan Grand Stand, VIP village, sama kebutuhan modal kerja waktu penyelenggaraan event, yaitu Rp 1,2 triliun," ungkap Dony.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU