> >

Simak, 7 Adab Bertamu di Hari Raya Idulfitri Menurut Ajaran Islam

Tradisi | 29 April 2022, 06:50 WIB
Foto ilustrasi, adab bertamu di Hari Raya Idulfitri menurut ajaran Rasulullah. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bertamu ke rumah kerabat atau sanak saudara merupakan salah satu cara menyambung silaturahmi di Hari Raya Idulfitri.

Dalam tradisi di Indonesia, pada hari Lebaran, mereka yang lebih muda akan bertamu ke rumah orang yang lebih tua untuk melakukan halal bi halal.

Saat bertamu di Hari Raya Idulfitri, tentunya kita harus memperhatikan adab agar silaturahmi berjalan dengan lancar.

Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya mengenai adab bertamu dan menerima tamu.

Berikut ini ada bertamu yang harus diperhatikan dalam Islam, sebagaimana dinukil dari laman MUI, Jumat (29/4/2022):

Baca Juga: Contoh Sungkem Lebaran Bahasa Jawa yang Cocok Diucapkan di Hari Raya Idulfitri

1. Niat yang Baik

Saat hendak bertamu, umat Islam diharuskan memiliki niat yang baik, seperti untuk menyambung silaturahmi, menjenguk, dan sebagainya.

Di hari Lebaran merupakan waktu yang tepat untuk silaturahmi ke rumah kerabat atau saudara. 

Pasalnya, saling berkunjung saat hari raya Idulfitri merupakan perkara yang disyariatkan dalam Islam.

2. Meminta izin

Datang bertamu ke rumah seseorang tanpa meminta izin, tidak dianjurkan oleh Rasulullah.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah menjelaskan batasan meminta izin untuk bertamu sebanyak tiga kali.

Dari Abu Musa Al-Asy’ary radhiallahu’anhu, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!’” (HR Bukhari dan Muslim).

3. Bertamu di waktu yang tepat

Kapan waktu yang tepat untuk bertamu ke rumah seseorang? Allah SWT sendiri telah menyebut adab bertamu dalam Al-Qur'an.

Dalam surat An Nur ayat 58 disebutkan untuk menghindari tiga waktu aurat dalam Islam, yakni sehabis Zuhur, sesudah Isya, dan sebelum Subuh. 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya.(Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.”

Meminta izin terlebih dahulu ke rumah tujuan juga berguna agar penerima tamu dapat menyiapkan kondisi rumah.

Baca Juga: Rayakan Hari Raya, Ini Kumpulan Ucapan Idulfitri 2022 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

4. Mengucapkan salam

Adab bertamu lainnya yang tak boleh terlewat yakni mengucap salam kepada tuan rumah.

Hal ini, sebagaimana firman Allah yang tercantum dalam pada surat Al Hijr ayat 51.

Artinya: “Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “Salaam”. 

5. Bersalaman

Setelah mengucap salam, dilanjutkan dengan adab bertamu berikutnya yakni bersalaman atau berjabatan tangan 

Ini merupakan salah satu hal yang cukup penting dengan tujuan menghormati penerima tamu.

Selain itu, berjabat tangan juga bisa untuk mempererat tali silaturahmi sesama umat Islam.

6. Sopan santun

Saat berada di rumah seseorang, diwajibkan untuk bersikap sopan santun dalam hal bertutur dan berperilaku.

Hindari perbuatan atau perkataan yang menyinggung atau menyakiti orang lain, terlebih setelah saling meminta maaf di Hari Raya Idulfitri.

7. Batas waktu bertamu

Batas waktu bertamu juga diajarkan dalam agama islam yang bertujuan kenyamanan kedua belah pihak.

Pasalnya, jika seseorang bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan memberikan rasa tidak nyaman dan membebani sang penerima tamu. 

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” 

Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah berkata, “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.” (HR Baihaqi)

Demikan beberapa penjelasan adab bertamu dalam ajaran agama islam yang bisa diterapkan saat silaturahmi di Hari Raya Idulfitri.

 

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : mui.co.id


TERBARU