> >

Pengertian, Tata Cara dan Niat Iktikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan

Panduan | 22 April 2022, 04:15 WIB
Ilustrasi ibadah iktikaf di Masjid Istiqlal. (Sumber: KOMPAS/SINGGIH WIRYONO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Iktikaf artinya berhenti (diam) di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu, semata-mata niat beribadah kepada Allah. Ibadah itu seperti tadarus Al-Qur’an, berzikir, doa hingga salat malam (qiyamul lail).

Iktikaf adalah aktivitas sunah yang bisa dilakukan setiap waktu, tetapi yang paling utama jika dilakukan dalam bulan Ramadan, khususnya di 10 hari terakhir Ramadan.

Dalam sejarahnya, Rasulullah selalu melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Adapun dalil disyariatkannya iktikaf termaktub dalam Surat Al-Baqarah ayat 187, yang artinya, “Dan jangan kamu pergauli mereka (istri-istri) ketika kamu beriktikaf dalam masjid.” (QS: al-Baqarah/187).

Sedangkan dalil hadisnya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah tentang aktivitas iktikaf yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di bulan Ramadan.  

Bahwasanya Rasulullah selalu beriktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau pun beriktikaf setelah beliau wafat (yakni tradisi iktikaf Rasulullah tersebut diteruskan oleh istri-istrinya). (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Meraih Lailatul Qadar Apa Harus Begadang Semalaman? Berikut Penjelasan Ulama

Lantas, bagimana caranya iktikaf di masjid?

Dikutip dari buku Bekal Ramadhan dan Idul Fitri 5: Iktifkah (2020) karya Saiyid Mahadzir, Lc, MA, sebelumnya, harus dipahami dulu syarat dan rukun iktikaf.

Syarat dan Rukun Iktikaf

Sebelum melakukan iktikaf, penting untuk memperhatikan syarat dan rukunnya, antara lain sebagai berikut:

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU