> >

Sederet Amalan bagi Perempuan Haid untuk Meraih Lailatulqadar

Amalan | 16 April 2022, 05:15 WIB
Ilustrasi salat malam lailatulqadar. Amalan bagi perempuan haid untuk meraih lailatulqadar. (Sumber: Instagram)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang berakhirnya bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam lailatulqadar dengan berbagai amalan. Namun, bagaimana dengan perempuan yang sedang haid?

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, menghidupkan malam lailatulqadar dapat menghapus dosa-dosa di masa lampau.

"Barang siapa yang menghidupkan malam lailatulqadar dengan Iman dan Ihtisab (mengharapkan pahala), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR Bukhari).

Baca Juga: Apa Perbedaan Malam Nuzulul Qur'an dengan Lailatul Qadar? Simak Penjelasannya

Menghidupkan malam lailatulqadar dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah, melakukan salat sunah, membaca Al-Qur’an, hingga berzikir. 

Dalam sebuah riwayat, disebutkan Aisyah bercerita bahwa Rasulullah beribadah dengan bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.

“Apabila Nabi SAW memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’), menghidupkan malam-malam tersebut, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Wakil Sekretaris Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Miftahulhaq M.S.I menjelaskan amalan bagi perempuan haid yang ingin meraih kemuliaan malam lailatulqadar.

Miftahulhaq mengatakan bahwa perempuan yang sedang haid, nifas, maupun musafir tetap bisa menghidupkan malam lailatulqadar. 

"Orang-orang yang tidak berpuasa karena memang kondisi yang dibolehkan oleh syariat dia mendapatkan hak yang sama, selama dalam aktivitas kesehariannya dia tetap terus mendekatkan diri kepada Allah," kata Miftah di acara Oase Tribunnews, 27 April 2021 lalu.

Baca Juga: Kenapa Datangnya Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan?

Perempuan yang sedang haid dapat memperbanyak zikir untuk meraih lailatulqadar. Adapun untuk membaca Al-Qur’an saat dalam keadaan haid masih banyak timbul perdebatan.

“Berzikir, istigfar, tasbih membaca doa itu kan tidak ada larangan,” ujarnya.

Selain berzikir, perempuan haid juga dapat menghidupkan malam lailatulqadar dengan berselawat, mendengarkan Al-Qur’an, hingga bersedekah.

Miftahulhaq berpesan agar menghidupkan lailatulqadar untuk mendorong proses beribadah yang lebih baik.

"Kita harus tetap fokus pada prosesnya, bahwa nanti dapat 1.000 bulan atau tidak itu kita serahkan semua pada Allah," tukasnya.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews


TERBARU