> >

Peserta Kartu Prakerja Mengeluh, Bantuan yang Dijanjikan Jokowi Belum Cair Meski Lolos

Kebijakan | 22 April 2020, 16:31 WIB
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020 (Sumber: KOMPAS.COM)

JAKARTA, KOMPAS TV - Program kartu prakerja yang ditujukan untuk korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pekerja informal terdampak virus corona atau Covid-19 terus menjadi sorotan. 

Selain ada keterbatasan kuota bagi penerimanya, waktu verifikasi yang terlalu lama berdampak pada bantuan yang belum juga cair.

Para peserta program kartu prakerja yang telah dinyatakan lolos verifikasi, hingga Rabu (22/4/2020) mengaku belum menerima bantuan uang  sebesar Rp1 juta untuk mengikuti pelatihan, sebagaimana yang dijanjikan Presiden Jokowi.

Dengan demikian, maka bantuan tunai sebesar Rp600.000 per bulan sebagai insentif pun belum mereka terima.

Salah satu peserta bernama Febryan (20) yang dinyatakan lolos mengatakan, belum juga menerima saldo meski telah dikabarkan lolos sejak Sabtu (18/4) lalu.

Baca Juga: Stafsus Jokowi Belva Devara Ditantang Ekonom Debat Soal Kartu Prakerja

Ia berharap bantuan dapat segera cair. Selain untuk mengikuti pelatihan, uang tersebut juga untuk mendapatkan insentif.

Sebagai salah satu korban pemutusan hubungan kerja (PHK), Febryan mengaku tabungannya diperkirakan hanya akan cukup untuk maksimal satu setengah bulan ke depan. Ia terkena PHK sejak akhir Maret 2020.

“Sampai sekarang tulisan saldonya masih dalam proses, enggak tahu kapan cairnya. Saya kira bisa cepat cair waktu pengumuman keluar, ternyata masih harus menunggu,” kata Febrian seperti dikutip Kompas.id pada Rabu (22/4/2020).

Hal yang sama juga dirasakan Mentari Ramadani. Wanita berusia 25 tahun yang juga dinyatakan lolos belum menerima insentif prakerja hingga kini. 

Mentari menuturkan, awalnya ia mengira saldo akan cair dalam waktu dekat ,sehingga dapat segera digunakan untuk menambah ilmu dan meningkatkan pendapatan.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang II Dibuka

Sebab, sebagai guru honorer sekolah dasar di Nganjuk, Jawa Timur, meski masih mendapatkan gaji, ia mengaku tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. 

“Gaji saya sebulan Rp 350.000, masih kurang untuk kebutuhan sehari-hari makanya saya ikut kartu prakerja,” kata Mentari.

Tak hanya mereka yang sudah dinyatakan lolos, persoalan lain juga datang dari mereka yang mencoba untuk mendaftar program kartu prakerja gelombang kedua. 

Berdasarkan jadwal, pendaftaran yang sudah dibuka sejak Senin (20/4) hingga Kamis (23/4), namun calon peserta masih kesulitan untuk mendaftar.

Keluhan tersebut pun terlihat dari warganet yang mengomentari akun Twitter Kementerian Ketenagakerjaan. Mayoritas dari mereka menanyakan kejelasan dari proses pendaftaran karena mereka telah gagal berulang kali ketika mendaftar.

Salah satu warganet, Maulana Hidayat, menuliskan komentarnya di Twitter. “Pukul 12.46 pagi tanggal 21 April 2020, saya refresh page (perbaharui laman) terus ‘tahap 2’ tapi masih belum terbuka”.

Baca Juga: Resmi Dibuka Hari Ini, Berikut 3 Tahapan Lengkap Daftar Kartu Prakerja

Adapun warganet lainnya, Anton, yang memohon bagian administrasi dari program kartu prakerja untuk merespon pertanyaan calon peserta yang belum berhasil mendaftar gelombang kedua.

“Bagaimana caranya untuk ikut gelombang ke-2 tapi tidak ada tombol gabung, mohon penjelasannya, terima kasih,” tulisnya.

Seperti diketahui, program kartu prakerja mensyaratkan para peserta untuk terlebih dahulu mengikuti pelatihan sebelum menerima insentif. 

Dari jumlah uang yang diberikan sebesar Rp 3,55 juta, peserta akan menerima insentif Rp600.000 per bulan. Insentif itu diberikan sebanyak empat kali. 

Juga ada insentif untuk mengisi survei Rp150.000. Insentif ini diberikan apabila pesertaa sudah menyelesaikan pelatihan dengan biaya Rp1 juta.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU