> >

Produksi Beras RI Surplus tapi Mengapa Masih Impor? Begini Jawaban Mentan

Kebijakan | 1 Februari 2023, 13:14 WIB
Ilustrasi, proses bongkar muat beras impor dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022). (Sumber: Kompas.id/ADRYAN YOGA PARAMADWYA)

“Masalah beras kita tidak boleh main-main lah, tetapi tolong hargai juga ya jerih payah semua petani yang ada. Tentu saja kita harus berterima kasih, mereka berpanas-panas dengan segala macam keringat yang dimiliki, produksinya harus kita hargai,” tuturnya.

Syahrul juga menyebutkan bahwa untuk Januari hingga Maret 2023, terdapat over stock kurang lebih 3 juta ton karena hasil panen beras saat ini mencapai 12 juta ton.

Kenapa impor beras kalau surplus?

Beberapa pihak lantas menanyakan terkait impor beras yang salaha satunya dikemukakan oleh Ketua Komisi IV DPR RI Sudin. Menurutnya, ada kejanggalan dari data yang ia himpun dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (DJTP), Badan pangan Nasional (BPN), dan BPS.

"Kalau surplus kok masih harus ada impor," tuturnya dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian, Perum Bulog, Dirut PT RNI dan PT Pupuk Indonesia di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, (16/1).

Baca Juga: Siap-Siap, 500 Ribu Ton Beras Impor Bakal Masuk Bertahap hingga Februari Nanti

Menanggapi soal impor beras, Syahrul enggan menanggapi karena bukan domain dari Kementan. Namun, ia menegaskan bahwa ketersediaan stok beras cukup dan sama dengan kondisi pada 3 tahun lalu.

Bahkan jika menengok data di 2022, lanjutnya, produksi beras tertinggi terjadi di 2022, tertinggi sejak 77 tahun terakhir.

“Oleh karena itu buka data. Saya berharap tidak mengatakan kita yang benar atau kita yang salah, bahwa ada importasi kemudian itu menjadi cadangan ya. Kita juga tidak boleh terlalu PD (percaya diri) juga bahwa semua sudah oke kan yang paling penting petani harus kita beli,” tutur dia.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU