> >

Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Disarankan Diberikan kepada Masyarakat di Luar Pulau Jawa

Kebijakan | 30 Januari 2023, 05:25 WIB
Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listriknya di stasiun pengisian baterai listrik di Kuningan, Jakarta, Senin (30/5/2022). Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana pemberian subsidi kendaraan listrik khususnya sepeda motor untuk angkutan online, salah sasaran. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Selain itu, menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah haruslah bisa memberi multiplier effect kepada masyarakat. 

"Sebetulnya kalau berpikir tentang penggunaan energi terbarukan, penggunaan energi listrik di Indonesia ini kan memakai fosil energi juga, batu bara. Tapi sebagai transisi, okelah," tutur Sartono. 

"Tapi juga harus dipersiapkan dengan matang. Dan juga APBN ini, di mana APBN kita terbatas, utang sudah 7.700 triliun, ini kan jangan sampai terserap, harus ada program-program yang bisa memberikan multiplier effect pada kesejahteraan masyarakat."

"Saya sepakat secara bertahap. Tapi harus dihitung secara matanglah, berapa sih target yang harus diberikan subsidi," pungkasnya. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B Pandjaitan menyampaikan bahwa Indonesia terus mendorong percepatan adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). 

Guna menarik minat masyarakat, peraturan terkait KBLBB akan diumumkan pekan depan di mana dalam aturan tersebut akan ada insentif yang akan diberikan kepada masyarakat. 

"Kita sudah finalkan (terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin, minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kementerian Keuangan terkait subsidi dan sebagainya. Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal, Rp7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti akan diumumkan semua. Nanti akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana," kata Luhut, Jumat (27/1/2023) lalu. 

Ia juga menjelaskan bahwa ekosistem di Indonesia saat ini sudah siap dibangunnya proyek kawasan industri Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Kalimantan Utara.

"Ekosistem yang kita bangun ini sudah ada raw material-nya, refinery-nya, EV battery-nya semua sudah tersusun. Ini sudah berjalan dan presiden akan groundbreaking tanggal 27 Februari, sebesar 1.400 Megawatt dari 10.000 Megawatt di Sungai Kayan dan sekitarnya. Jadi ini one of the largest and greatest downstream industry akan ada di Tanah Kuning nanti," terang Luhut. 

Baca Juga: Mobil, Motor Listrik hingga Industri Maritim dan Bahari Hadir di IIMS 2023, Ini Daftar Lengkapnya

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU