> >

Harta Low Tuck Kwong Naik Lagi, Makin Tinggalkan Hartono Bersaudara, Kalahkan Jack Ma

Ekonomi dan bisnis | 23 Januari 2023, 12:33 WIB
Arsip foto pengusaha batu bara Low Tuck Kwong. Harga batu bara yang melonjak di tengah krisis energi global membuat harta Low Tuck Kwong melonjak lima kali lipat. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Harta kekayaan pemilik Bayan Resources (BYAN), Low Tuck Kwong, kembali melesat di awa tahun 2023. Mengutip laman daftar Real Time Billionaire Forbes, Senin (23/1/2023), kekayaan Low Tuck Kwong naik menjadi 30,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp454,5 triliun (asumsi kurs Rp15.000).

Hal itu mengukuhkan posisi Low Tuck Kwong itu sebagai orang terkaya di Indonesia, meninggalkan Hartono bersaudara. Peringkat Low Tuck Kwong dalam daftar orang terkaya sedunia juga meningkat, dari peringkat ke-48 pada akhir Desember 2022, menjadi peringkat ke-46 di Januari 2023. Low Tuck Kwong juga lebih kaya dari pendiri Alibaba, Jack Ma.

Sedangkan harta Robert Budi Hartono tercatat sebesar 22,4 miliar dollar AS dan Michael Hartono sebesar 21,5 miliar dollar AS. Jumlah itu masing-masing setara dengan Rp336 trilun dan Rp322,5 triliun. Robert berada di posisi 69 daftar orang terkaya sejagat dan Michael di posisi 71.

Baca Juga: Sri Mulyani Masuk 50 Perempuan Berpengaruh di Dunia 2022 Versi Forbes, Ungguli Taylor Swift

Sebelumnya, pada 26 Desember 2022 kekayaan Low Tuck Kwong tercatat sebesar 27,8 miliar dollar AS, Artinya, tidak sampai sebulan, kekayaannya meroket 2,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp3,75 triliun.

Kenaikan harta pengusaha tambang itu terdongkrak booming batubara seiring krisis energi akibat Perang Rusia-Ukraina. Mahalnya harga gas dan minyak, membuat negara-negara memborong batubara. Tak terkecuali negara-negara Eropa yang sudah lama melakukan “suntik mati” pada pembangkit listrik tenaga batubara mereka.

Harga saham BYAN juga terus melesat dan sempat menyentuh level tertingginya pada Desember lalu. Harga saham yang terus meningkat turut membuat kapitalisasi pasar BYAN naik menjadi Rp686 triliun, dan mengokohkan diri sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga: Utang RI Capai Rp7.734 T, Sri Mulyani Yakin Indonesia Mampu Bayar: Pembangunan Tidak Nunggu Kaya

Harga saham emiten batu bara itu juga melejit sejak aksi stock split yang dilakukan perusahaan pada awal Desember lalu. Saat itu perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10.

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, Low Tuck Kwong merupakan pemegang saham mayoritas BYAN, dengan menggengam 2,03 miliar atau setara 60,93 persen saham BYAN.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU