> >

RI-Arab Saudi Lakukan Pertemuan Bilateral di Al Ula, Mendag Arab Saudi: Ini Pertemuan Bersejarah

Ekonomi dan bisnis | 23 Januari 2023, 07:12 WIB
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid Al-Qasabi saat melakukan pertemuan bilateral di Al Ula, Arab Saudi, Minggu (22/1/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Baca Juga: Zulkifli Hasan Meragukan Pernyataan Menteri Pertanian soal Surplus Beras 7 Juta Ton

Pertemuan bilateral dengan Mendag Arab Saudi yang membicarakan peningkatan hubungan dagang Indonesia dengan Arab Saudi di Al Ula berlangsung sekitar tiga jam.

Dalam pertemuan penting dan bersejarah tersebut, masing-masing pihak menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerjasama perdagangan.

"Sesuai perintah Pangeran MBS, hubungan dagang dengan Indonesia perlu ditingkatkan. Kedekatan Saudi dengan Indonesia adalah modal penting yang harus berimplikasi pada keuntungan ekonomi kedua negara," ujar Majid Al-Qasabi.

"Selama ini kami cukup malu kerjasama dengan Indonesia belum maksimal. Akan kami perbaiki ke depan," ujarnya.

Senada dengan pernyataan Mendag Saudi, Zulkifli juga menegaskan keinginan pemerintah Indonesia untuk semakin memperkuat kerjasama dagang kedua negara.

Pada tahun 2022, neraca perdagangan RI-Saudi mencapai 7 miliar dolar AS, masih defisit 3 miliar dolar AS. Tetapi jika dikurangi sektor minyak dan gas, neraca perdagangan RI-Saudi surplus 1 miliar dolar AS.

Baca Juga: Resmi, Indonesia Kembali Terima Kunjungan Wisman China, Bali Jadi Tujuan Favorit

Menurut Zulkifli, saat ini komitmen dan harapan pemerintah Indonesia adalah memperkuat aspek ekspor. Di samping itu, Indonesia juga ingin menjadikan Arab Saudi sebagai salah satu pasar utama produk-produk dari industri dan UMKM Indonesia, di antaranya dengan membangun pusat ritel modern di Saudi.

"Dengan adanya gerai modern di Arab Saudi, maka upaya pelaku UKM untuk memasarkan produknya akan semakin mudah. Ini tentunya akan mendorong kinerja ekspor nasional," ujar Zulkifli. 

Arab Saudi menempati posisi kedelapan sebagai negara tujuan ekspor produk makanan olahan Indonesia antara lain tuna kaleng, mi instan, saus sambal, kecap, serta biskuit dan wafer.

Selain itu, Indonesia juga sedang mempersiapkan diri sebagai Pusat Perdagangan Produk Halal Dunia di 2024.

"Saya melihat bahwa perdagangan dari kedua negara dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Berbagai produk yang diperlukan oleh Arab Saudi, seperti alas kaki, pakaian, farmasi, jasa konstruksi, makanan olahan, kertas, plywood, dan produk konsumsi harian lainnya masih dapat ditingkatkan perdagangannya," tuturnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU