> >

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Per November 2022, Jadi Rp5.889 T

Ekonomi dan bisnis | 16 Januari 2023, 14:33 WIB
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia. Bank Indonesia mencatat, posisi ULN Indonesia pada akhir November 2022 tercatat sebesar 392,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp5.889 triliun (asumsi kurs Rp15.000). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Indonesia mencatat, posisi ULN Indonesia pada akhir November 2022 tercatat sebesar 392,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp5.889 triliun (asumsi kurs Rp15.000). Jumlah itu turun 5,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Tapi, jumlahnya meningkat jika dibanding Oktober 2022 yang sebesar 390 miliar dollar AS.

ULN Indonesia terdiri dari ULN Pemerintah dan ULN Swasta. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, ULN Pemerintah pada November 2022 tercatat sebesar 181,6 miliar dolar AS atau turun 10,2 persen dari November 2021.

“Perkembangan ULN tersebut disebabkan oleh sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga. Sehingga mendorong investor asing kembali menempatkan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik,” kata Erwin dikutip dari laman resmi BI, Senin (16/1/2023). 

Erwin menjelaskan, ULN pemerintah selama November 2022 banyak digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, antara lain berupa dukungan penanganan Covid-19, dukungan pembangunan infrastruktur, serta beberapa pembangunan program dan proyek lainnya. 

Baca Juga: Erick Thohir: Utang Garuda Turun 50 Persen Setelah Direstrukturisasi

“Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel,” ujar Iqbal.

Dukungan ULN Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan belanja prioritas hingga bulan November  2022 antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,5% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,5%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,3%), sektor konstruksi (14,2%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,5%). 

“Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah, sebutnya.

Kemudian untuk ULN Swasta, posisinya pada November 2022 tercatat sebesar 202,5 miliar dolar AS atau turun 0,9% dari Nobvember 2021. 

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU