> >

Goldman Sachs PHK 3.000 Karyawan, Terbesar Sejak Krisis Keuangan 2008

Ekonomi dan bisnis | 10 Januari 2023, 07:19 WIB
Lebih dari 3.200 karyawan Goldman Sachs akan diberhentikan, namun jumlahnya masih bisa berubah. Skala PHK itu akan menjadi yang terbesar sejak krisis keuangan 2008. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah badai PHK di perusahaan bidang teknologi, kini giliran perusahaan jasa keuangan dan bank investasi Goldman Sachs Group, yang akan memangkas ribuan pekerjanya. PHK akan dimulai pada Rabu (11/1/2023).

Salah satu sumber internal Goldman Sachs mengatakan, kepala eksekutif bank David Solomon mengirim memo suara akhir tahun kepada staf yang memperingatkan pengurangan jumlah karyawan pada paruh pertama Januari.

Mengutip dari Antara, Selasa (10/1/2023), langkah itu dilakukan karena perusahaan bersiap menghadapi lingkungan ekonomi yang sulit.

Baca Juga: Kemnaker Bantah Perppu Cipta Kerja Membolehkan Perusahaan PHK Pekerja Secara Sepihak

Lebih dari 3.000 karyawan akan diberhentikan, namun jumlahnya masih bisa berubah. Skala PHK itu akan menjadi yang terbesar sejak krisis keuangan 2008.

Secara total, Goldman Sachs  memiliki 49.100 karyawan per September 2022, setelah menambah jumlah staf yang signifikan selama pandemi virus corona.

 

PHK akan berdampak pada sebagian besar divisi utama bank, tetapi akan berpusat pada cabang perbankan investasi Goldman Sachs.

Pemutusan hubungan kerja terjadi menjelang pembayaran bonus tahunan bank yang biasanya dikirimkan akhir Januari dan diperkirakan turun sekitar 40 persen.

Baca Juga: Perppu Cipta Kerja: Pesangon untuk Karyawan Kena PHK Diberikan Paling Banyak 9 Kali Gaji

Bank memulai kembali proses peninjauan kinerja tahunan dan pengurangan staf pada September, setelah berhenti selama dua tahun selama pandemi.

Raksasa Wall Street itu biasanya memangkas sekitar 1,0 persen hingga 5,0 persen karyawan setiap tahun. Namun pemotongan baru ini lebih besar dari PHK sebelumnya.

Kondisi sulit sebenarnya tak hanya dialami Goldman Sachs. Bank-bank Wall Street lainnya juga telah mengalami penurunan besar dalam bisnisnya, sebagai akibat dari pasar keuangan global yang bergejolak.

Bank global, termasuk Morgan Stanley dan Citigroup Inc telah mengurangi tenaga kerja mereka dalam beberapa bulan terakhir karena investor mengurangi dana mereka di Wall Street. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU