> >

Erick Thohir: Utang Garuda Turun 50 Persen Setelah Direstrukturisasi

Bumn | 6 Desember 2022, 05:58 WIB
Pesawat Garuda Indonesia (Sumber: Instagram @garuda.indonesia )

"Hari ini kurang lebih masih 550 unit. Artinya ada potensi yang memang bagaimana domestik ini harus diprioritaskan," ucapnya.

"PMN kami lakukan sehingga di tahun depan kita harapkan jumlah pesawatnya terus meningkat sehingga bisa menyeimbangi untuk melayani transportasi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh," ujarnya.

Baca Juga: Debat Panas Said Didu Vs Stafsus Erick Thohir soal Argo Parahyangan Mau Dihapus demi Kereta Cepat

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan, dana PMN sebesar Rp7,5 triliun yang didapat perusahaan tahun ini, akan digunakan untuk biaya pemeliharaan hingga modal kerja. Dana itu diperkirakan cair pada minggu ke-3 Desember jni.

"Jadi Rp7,5 triliun ini kami konsisten akan digunakan untuk maintenance, restorasi dan pemenuhan maintenance reserve serta modal kerja," tutur Irfan.

Ia merinci, dari total PMN sebesar Rp7,5 triliun, sebanyak 60 persen akan dialokasikan untuk maintenance (pemeliharaan) dan restorasi serta pemenuhan maintenance reserve. Sedangkan sisa 40 persen akan dialokasikan untuk modal kerja berupa bahan bakar, biaya sewa dan biaya restrukturisasi.

"Tidak ada satu sen pun yang kita pakai untuk pembayaran utang," sebutnya.

Garuda memerlukan PMN dan konversi utang agar Garuda dapat memenuhi syarat Perjanjian Perdamaian. PMN akan dilakukan melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan konversi utang kreditur melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU