> >

BI Akan Terbitkan Rupiah Digital, Bagaimana Nasib Uang Kertas dan Uang Logam Nanti?

Perbankan | 1 Desember 2022, 12:04 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. BI meluncurkan buku putih penerbitan rupiah digital yang disebut Proyek Garuda. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Baca Juga: Beli Motor Listrik Bakal Disubsidi Rp6,5 Juta, Ini Harga Motor Listrik Viar, Gesits, hingga Polytron

Buku Putih Proyek Garuda juga berisi rencana pendistribusian mata uang digital itu sampai ke level masyarakat luas. Distribusi tidak dilakukan langsung dari BI ke masyarakat, melainkan melalui perantara yang sudah ditunjuk.

Lantas, apakah rupiah digital ini akan menggantikan uang kertas dan logam yang saat ini digunakan masyarakat ? Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ryan Rizaldy menegaskan, penerbitan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC) tak menghilangkan peredaran uang tunai.

"Intinya tidak untuk menghilangkan tetapi menambah alat pembayaran, seperti dompet atau uang elektronik yang ada saat ini," ucap Ryan beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan salah satu prinsip yang dipegang bank sentral dalam penerbitan rupiah digital adalah hidup berdampingan, agar masyarakat Indonesia bisa lebih berdaya tahan untuk bertansaksi dalam berbagai situasi.

Baca Juga: Siapkan Subsidi Rp6,5 Juta/Unit, Luhut Dorong Masyarakat Beli Motor Listrik

Dengan adanya CBDC di Indonesia, masyarakat diharapkan memiliki pilihan alat pembayaran untuk transaksi, sehingga rupiah digital bisa memperkaya kemungkinan tersebut.

Rupiah digital nantinya tak akan jauh berbeda dengan uang elektronik. Perbedaan utamanya hanya akan terletak pada lembaga penerbit di mana CBDC akan diterbitkan oleh BI.

Sementara itu, uang elektronik diterbitkan oleh bank umum dan dompet digital diterbitkan oleh lembaga non-bank.

Lantaran diterbitkan oleh BI, Ryan menyebutkan risiko CBDC tak akan sebesar uang elektronik lainnya karena risiko kredit bank sentral lebih rendah dibandingkan lembaga lainnya.

"Uang itu dasarnya kepercayaan sehingga masyarakat punya akses kepada kepercayaan yang diharapkan. Ini yang sebenarnya jadi bagian dari upaya kami untuk memberikan layanan publik pada masyarakat dan bagaimanapun penciptaan uang itu adalah fungsi bank sentral, sehingga kami menyesuaikan dengan zaman," tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU