> >

Biaya Energi Naik, Macron Siapkan Rp136 T untuk Bayarin Tagihan Listrik Perusahaan

Ekonomi dan bisnis | 21 November 2022, 10:16 WIB
Sebuah mobil melaju di depan turbin kincir angin penghasil tenaga listrik di jalan Cambrai-Arras saat matahari terbenam di Bourlon, Prancis, (12/2/2021). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Sementara itu, Perancis di bawah Presiden Emmanuel Macron tengah mengupayakan program penghematan energi. Program itu akan menelan biaya sebesar 800 juta euro (sekitar Rp11,78 triliun).

Baca Juga: Proyek IKN Diminati Saat KTT G20, Korsel Incar Proyek Air Bersih, Jepang Mau Survei Bulan ini

Menteri Transisi Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher memaparkan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah Prancis. Yakni termasuk penerangan umum di jalan-jalan akan dinyalakan untuk waktu yang lebih singkat dan dengan sedikit lebih redup.

Perusahaan-perusahaan juga akan diwajibkan untuk mematikan lampu di gedung-gedung yang tidak berpenghuni, dan penerapan ketentuan bekerja di rumah (work from home) akan didorong di sektor administrasi publik.

Sementara itu, tunjangan kerja jarak jauh bagi para pegawai negeri akan dinaikkan sebesar 15 persen.

Sistem pemanasan, menurut rencana itu, harus diturunkan di kantor, kolam renang, dan pusat kebugaran, sementara penggunaan air panas harus dikurangi di kantor-kantor. Selain itu, aktivitas berbagi tumpangan juga akan digalakkan.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU