> >

Indonesia dan China Minta G20 Ringankan Utang Negara Miskin

Ekonomi dan bisnis | 16 November 2022, 07:11 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) berpidato disaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan), dan Deputi Keuangan G20 Indonesia Wempi Saputra (kiri) saat pembukaan The 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting di Bali, Sabtu (12/11/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Baca Juga: Buka KTT G20, Jokowi Diapit Dua Perempuan yang Berperan Besar Sukseskan Presidensi Indonesia

Oleh sebab itu,  Indonesia sebagai Presidensi G20 harus menjadi fasilitator bagi negara-negara miskin agar bisa mendapat solusi terhadap pembayaran utang mereka.

Apalagi pandemi yang berkepanjangan telah menyebabkan pelemahan perekonomian pada sejumlah negara terutama bagi negara miskin.

"Tekanan inflasi yang tinggi serta perlambatan ekonomi telah menyebabkan Zambia, Chad, dan Etopia, mengalami kesulitan untuk membayar utang. Tak heran bila pemulihan ekonomi menjadi tersendat,” tutur Wempi yang juga merupakan Direktur Eksekutif Bank Dunia ini.

Ketiga negara tersebut, lanjutnya, sedang menjalani program penyelesaian utang atau disebut common framework for debt treatment dan mereka menjadi proyek percontohan untuk penyelesaian utang bagi negara miskin.

“Bila ini berhasil maka program ini bisa diberlakukan bagi negara lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu G20 dan Apa Manfaatnya untuk Indonesia

Selain masalah utang, kata dia, Indonesia juga mendorong negara-negara maju untuk membantu pembangunan infrastruktur di negara miskin seperti melalui peningkatan kapasitas.

Dorongan itu dilakukan karena krisis global telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian semua negara, sehingga semakin menyulitkan mereka untuk membangun infrastrukturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU