> >

KTT G20: Diplomasi Jokowi Diapresiasi Dunia, Hasil Nyata Kurangi Sentimen Resesi Global Ditunggu

Ekonomi dan bisnis | 15 November 2022, 06:56 WIB
Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan pertemuan bilateral hari Senin, 14 November 2022 di sela KTT G20, meresmikan kesepakatan dagang senilai 4,4 miliar dollar AS atau 68,4 triliun, (Sumber: BPMI Setpres)

“Ketegangan juga terjadi antara China dan Amerika, kita tahu untuk mengatasi isu geopolitik susah, karena di luar kendali kita. Terutama Rusia dan Ukraina, mereka tidak hadir pada KTT G20 ini tapi, paling tidak menyepakati respons terhadap kondisi tersebut apa yang harus dilakukan,” jelas Fais kepada Antara. 

Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping telah bertemu secara tatap muka di Bali kemarin, yang merupakan pertemuan pertama sejak tiga tahun lalu sebelum pandemi COVID-19.

Baca Juga: Bahlil: PHK Terjadi Karena Relokasi Pabrik dari Jabar ke Jateng

Hal senada juga disampaikan peneliti ekonomi The Indonesian Institute (TII) Nuri Resti Chayyani bahwa KTT G20 sudah semestinya menghasilkan kesepakatan yang dapat menjaga perekonomian global di tengah ketidakpastian dan ancaman resesi pada 2023.

“Hasil kesepakatan yang harus diperoleh adalah bagaimana agar menjaga pertumbuhan ekonomi untuk tetap tumbuh dan masih dalam prediksi, di tengah ketidakpastian yang disebabkan oleh invasi Rusia-Ukraina. Hal ini juga agar dapat mengurangi sentimen resesi global yang semakin mendekat,” katanya. 

Terkait perdagangan internasional, menurut dia, anggota KTT G20 harus saling percaya satu sama lain dengan saling memenuhi kebutuhan maupun kejelasan prosedur investasi antar anggota G20 untuk menjaga neraca perdagangan.

Dia berharap KTT G20 menghasilkan kesepakatan pemberlakuan pasar bebas dan peningkatan akses ekspor-impor, terutama bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU