Pengembangan Objek Wisata di Lumajang Dapat Dukungan dari Bank Dunia
Ekonomi dan bisnis | 1 Oktober 2022, 02:05 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV – Pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mendapat dukungan dari Bank Dunia. Kabupaten Lumajang ini diketahui masuk dalam proyek Integrated Tourisme Master Plan (ITMP) Bromo Tengger Semeru.
ITMP merupakan kegiatan yang mendapat dukungan dari World Bank (Bank Dunia) dalam rangka pengembangan pariwisata di Indonesia, sehingga Tim Konsultan Bank Dunia datang ke Kabupaten Lumajang untuk melihat sejumlah potensi pariwisata di wilayah setempat.
Kepala Bappeda Lumajang Retno Wulan Andari menerangkan, sejak tahun 2020, Pemkab Lumajang sudah mengusulkan Gate Senduro.
“Itu ada rest area, UKM dan lain-lain di sana, sehingga pemerintah pusat akan membangun dengan dibiayai World Bank," katanya dalam rilis, Jumat (30/9/2022).
Baca Juga: Pesona Air Terjun Tumpak Sewu
Retno menjelaskan, proyek ITMP bukan hanya memuat dukungan infrastruktur, namun juga meliputi perencanaan peningkatan dukungan kapasitas kelembagaan, peningkatan sumber daya manusia, hingga strategi menarik investor.
"Dua tahun ini kami tertunda karena di dalam dokumen ITMP, Kecamatan Senduro tidak masuk dan yang masuk justru Kecamatan Pasrujambe, sehingga kami meminta Senduro masuk dalam dokumen ITMP Bromo Tengger Semeru," ungkapnya.
Dalam kunjungan rombongan Konsultan World Bank di Lumajang itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq pun mengajak mereka ke beberapa destinasi wisata, salah satunya untuk melihat langsung keindahan Air Terjun Tumpak Sewu di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.
Kecamatan Pronojiwo diminta juga untuk dimasukkan dalam ITMP tersebut karena di sana ada objek wisata Panorama Air Terjun Tumpak Sewu. Pronojiwo tersebut disebutkan juga masuk dalam Investment Project Ready to Offer (IPRO) yang dikerjakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sektor pariwisata yang masuk dalam peta peluang investasi BKPM untuk Kabupaten Lumajang adalah air terjun Tumpak Sewu dengan pengembangan kawasan sekitarnya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV