> >

Soal Kompor Listrik, YLKI: Jangan Sampai Masyarakat Jadi Korban Kebijakan Coba-coba

Kebijakan | 26 September 2022, 09:15 WIB
Arsip foto tabung gas LPG subsidi 3 kg. Pemerintah mewacanakan peralihan subsidi dari kompor gas 3kg menuju kompor listrik atau kompor induksi. (Sumber: KOMPAS.com/M ZAENUDDIN)

"Sebenarnya kalau untuk mengurangi beban subsidi energi gas 3kg, solusinya kembalikan ke sistem tertutup, hanya orang yang berhak yang bisa membeli," ujarnya.

Baca Juga: Anggota DPR Mulyanto Sebut Program Kompor Listrik Belum Diterapkan Secara Nasional di 2023

Alasan lain adanya wacana konversi ke kompor listrik adalah situasi Indonesia yang mengalami surplus tenaga listrik.

"Dulu kita didorong untuk membangun pembangkit listrik sebesar 35 ribu Megawatt, surplus. Saat itu Indonesia harapannya memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus," kata Tulus.

"Tapi ternyata itu tidak terjadi, apalagi dihantam pandemi. Ketika listriknya sudah melimpah ruah, tidak ada yang menyerap, semuanya akan kelimpungan," ungkapnya.

Ketua Pengurus Harian YLKI itu lantas menegaskan, surplus listrik lebih ideal diserap pelaku bisnis dan industri, alih-alih masyarakat menengah ke bawah.

"Pemerintah harus mendorong agar sektor bisnis dan industri menggunakan listrik," ujar Tulus.

Baca Juga: Harga-Harga Kompor Listrik Di Bawah Rp2 Juta yang Ada di Pasaran

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU