> >

Survei Litbang Kompas: Masyarakat Khawatir Kenaikan BBM Pengaruhi Harga Kebutuhan Pokok

Ekonomi dan bisnis | 13 September 2022, 05:25 WIB
Ilustrasi pom bensin. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Litbang Kompas yang dipublikasikan pada Senin (12/9/2022) menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat khawatir kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak terhadap kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.

Survei yang digelar pada 6-9 September 2022 tersebut menunjukkan, sebanyak 63,4 persen responden khawatir harga bahan kebutuhan pokok naik seiring dengan kenaikan harga BBM.

Para responden juga menyatakan akan berhemat setelah harga BBM naik. Jajak pendapat Kompas tersebut juga menunjukkan sebanyak 22,5 persen responden memutuskan akan sangat berhemat dan sebanyak 37,3 memilih untuk berhemat.

“Bisa dibayangkan jika banyak masyarakat menahan konsumsi, hal itu tentu akan memengaruhi perputaran ekonomi,” tutur peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti, dilansir dari Kompas.id, Senin (12/9/2022). 

Di sisi lain, kekhawatiran responden soal kenaikan harga BBM juga berkaitan dengan peningkatan kemiskinan serta konflik antarmasyarakat.

Baca Juga: Kasatpres Temui Massa Buruh Tolak Kenaikan BBM di Patung Kuda, Sebut Pemerintah Segera Bahas Petisi

Sebanyak 10,6 persen responden takut kenaikan harga BBM akan menyebabkan kenaikan jumlah masyarakat miskin.

Kemudian, 8,1 persen responden menilai kenaikan harga BBM akan berimbas terhadap naiknya tingkat kriminalitas. 

Lalu, 6,8 persen responden khawatir UMKM bakal gulung tikar. Selain itu, 5,1 persen responden takut kenaikan harga BBM bakal menyebabkan kenaikan harga transportasi publik.

Terakhir, 4,9 persen responden takut ada konflik yang terjadi karena kelangkaan BBM di pasar. 

 

Survei ini melibatkan 504 responden dari 34 provinsi di Tanah Air dengan metode wawancara. Sampel ditentukan secara acak dari panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi. 

Dengan metode tersebut, tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dan margin of error lebih kurang 4,37 persen.

Baca Juga: Kronologi Dua Kelompok Massa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Bentrok di Patung Kuda Jakarta

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com/Kompas.id


TERBARU