> >

BPS Sebut Inflasi 67 dari 90 Kota Lewati Batas, Penyebabnya Cabai Merah hingga Rokok Kretek

Ekonomi dan bisnis | 30 Agustus 2022, 10:29 WIB
Pedagang sayur menyortir cabai merah di Pasar Induk Rau, Kota Serang, Banten, Jumat (1/7/2022). Cabai merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar di Indonesia. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyatakan tingkat inflasi 67 dari 90 kota di Indonesia hingga Juli 2022, sudah melewati batas Bank Indonesia (BI). Adapun proyeksi BI untuk inflasi Januari-Juli 2022 (year to date/ytd) sebesar 3 plus minus satu persen.

Berdasarkan Survei BPS, penyumbang inflasi terbesar dalam periode tersebut di 67 kota adalah cabai merah, bawang merah, rokok kretek, ikan tongkol, dan angkutan udara.

Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang disiarkan secara virtual, Selasa (30/8/2022).

"Sebagai rangkuman dari 67 kota yang dihitung BPS, penyumbang utamanya kurang lebih sama secara nasional, jadi persoalan cabai merah, bawang merah itu  terdapat di semua wilayah," kata Margo.

Baca Juga: Inflasi Tembus Level Tertinggi 7 Tahun, BI Naikkan Bunga Acuan Jadi 3,75 Persen

Ia menyebut, ada 5 kota dengan inflasi tertinggi dari 67 kota. Yakni Jambi, Bungo, Gunungsitoli, Padang, dan Pekanbaru. Inflasi di wilayah itu sudah di atas 6 persen.

 

Margo merinci, inflasi Jambi sebesar 6,96 persen,  Bungo 6,94 persen, Gunungsitoli 6,70 persen, Padang 6,51 persen, dan Pekanbaru 6,41 persen.

Untuk Pulau Jawa, kota daerah dengan inflasi tertinggi adalah Serang 5,38 persen, Cilacap 5,37 persen, dan Tasikmalaya 5,18 persen.

Lalu di pulau Kalimantan, Kotabaru di peringkat pertama dengan inflasi 6,65 persen, Tanjung Selor 6,52 persen, dan Sintang 5.53 persen.

Kemudian Sulawesi, ada Baubau dengan tingkat inflasi 6,58 persen, Luwuk 5,70 persen dan Watampone 5,36 persen.

Baca Juga: Inflasi Nyata, Menperin Sebut Harga Makanan-Minuman Sudah Naik 15 Persen

Selanjutnya untuk wilayah Bali Nusra, Mataram jadi daerah dengan tingkat inflasi tertinggi mencapai 5,73 persen, Bima 5,59 persen dan Singaraja sebesar 5,31 persen.

Sementara di Papua, ada Jayapura yakni 4,89 persen, diikuti Merauke 4,26 persen dan Timika 4,20 persen.

"Setiap pemda mengendalikan lima komoditas, yakni cabai merah, bawang merah, rokok kretek, ikan tongkol dan angkutan udara. Artinya kalau kita mau ngerem inflasi setidaknya 5 komoditas yang selalu memberikan andil besar ini bisa dikendalikan oleh kita," tuturnya.

Mengutip laman resmi BPS, pada Juli 2022 terjadi inflasi sebesar 0,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,80. Seluruh kota mengalami inflasi.

Baca Juga: Kenaikan Tarif Ojol Ditunda 2 Kali, Ekonom Indef: Seharusnya Dibatalkan

Inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 2,27 persen dengan IHK sebesar 113,98 dan terendah terjadi di Pematang Siantar dan Tanjung masing-masing sebesar 0,04 persen dengan IHK masing-masing sebesar 112,53 dan 113,88.

Sementara tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2022 sebesar 3,85 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 4,94 persen.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU