> >

Kalau Tak Ditambah, Kuota Pertalite Habis September dan Solar Oktober

Kebijakan | 26 Agustus 2022, 12:59 WIB
Pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memasang informasi tentang Pertalite stok habis di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/4/2022). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, kuota BBM bersubsidi yaitu Pertalite dan Solar akan habis dalam waktu dekat. Ia menyebut realisasi penyaluran solar hingga Juli telah mencapai 9,88 kiloliter (KL) dari kuota yang disediakan pemerintah 15,1 juta KL.

Hal itu ia paparkan dalam Rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (25/8/2022).

"Ternyata Januari sampai Juli dengan ekonomi kita tumbuh tinggi, itu kuota sudah habis untuk solar 9,88 juta itu sampai Juli padahal tadi 15 juta. Lah kalau ngikutin tren ini bulan Oktober abis pak kuotanya itu," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Sama halnya dengan Pertalite, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan kuota untuk Pertalite tahun ini 23 juta KL. Sementara, hingga Juli telah terealisasi 16,84 juta KL.

Baca Juga: Hoaks! Surat Somasi Terbuka Penagihan Pinjol Catut OJK dan BI

"Artinya tiap bulan 2,4 juta kiloliter habis. Kalau itu diikuti, akhir September habis pak untuk Pertalite," ujar Sri Mulyani.

Jika kuota penyaluran BBM subsidi tidak ditambah, tentu akan menimbulkan masalah karena akan terjadi kelangkaan. Tapi jika kuota BBM subsidi ditambah, pemerintah belum memiliki anggarannya. Sedangkan pihak DPR sudah menyatakan tidak akan menambah anggaran subsidi lagi.

 

Atau, pemerintah bisa menaikkan harga BBM. Sehingga Pertalite dan Solar tetap tersedia di SPBU, tapi dengan harga yang lebih mahal.

"Duitnya sudah disediakan Rp502 triliun, tapi habis. Pertanyaannya 'ibu mau nambah (anggaran subsidi BBM) atau enggak?' Kalau nambah dari mana anggarannya? Suruh ngutang?" tuturnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU