> >

IRRI Sarankan Indonesia Ekspor Beras, Syahrul: Periksa Dulu Stok Nasional

Ekonomi dan bisnis | 14 Agustus 2022, 15:42 WIB
Menteri Pertanian menyebut Presiden RI, Joko Widodo, memerintahkan untuk memastikan kecukupan stok beras dalam negeri sebelum memutuskan untuk melakukan ekspor. (Sumber: Antara/Mentari Dwi Gayati)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden RI, Joko Widodo, memerintahkan untuk memastikan kecukupan stok beras dalam negeri sebelum memutuskan untuk melakukan ekspor.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, International Rice Research Institute (IRRI) menyarankan agar Indonesia melakukan ekspor beras berkualitas tinggi, tapi presiden memerintahkan untuk memastikan kecukupan stok.

"IRRI tadi menyampaikan Indonesia sebaiknya melakukan ekspor, tetapi ekspor beras-beras berkualitas tinggi.”

“Tapi perintah Presiden, pastikan dulu stok nasional dan kebutuhan nasional itu tersedia, baru berpikir untuk ekspor," kata Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (14/8/2022), dikutip Antara.

Baca Juga: Polisi Gagalkan Ekspor Biji Kokain ke Sejumlah Negara, 1 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka

Pernyataan Syahrul tersebut disampaikan seusai Jokowi menerima penghargaan dari IRRI atas keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras dan baiknya sistem ketahanan pangan yang dimiliki.

Syahrul menambahkan, ekspor dimungkinkan jika kebutuhan beras nasional terpenuhi, terutama di tengah tantangan krisis pangan yang dihadapi dunia, termasuk Indonesia.

Adapun perkiraan kebutuhan konsumsi beras Nasional sebesar 30,03 juta ton per tahun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik.

Syahrul menegaskan, jika nantinya akan mengambil keputusan ekspor, pihaknya , Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Pangan Nasional harus memastikan betul bahwa stok beras benar-benar aman.

"Kalau toh harus ekspor, maka ekspor dalam batas-batas saya dengan Pak Arief (Badan Pangan Nasional), dengan Bappenas, harus merencanakan betul, jangan sampai...Kita harus punya stok sampai dua tahun yang kita anggap aman," kata Mentan.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU