> >

Tarif Taman Nasional Komodo Bakal Naik Jadi Rp3 Juta Lebih, Menparekraf Siap Buka Dialog Cari Solusi

Kebijakan | 22 Juli 2022, 19:19 WIB
Pengunjung melihat Komodo di Pulau Komodo, Manggarai Barat, NTT beberapa waktu lalu. Tarif Taman Nasional Komodo bakal naik jadi Rp3,75 juta mulai 1 Agustus 2022. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

LABUAN BAJO, KOMPAS.TV –  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno siap membuka dialog dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait kenaikan tarif di dua wisata dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

"Saya siap berdialog dan bersedia mencarikan solusi. Namun saya ingin memberi ajakan agar meningkatkan kualitas dan keberlanjutan lingkungan dalam ekosistem pariwisata Labuan Bajo dan Flores," kata Sandiaga Uno di Labuan Bajo, Jumat (22/7/2022), dikutip dari Antara.

Ia menyebut, kenaikan harga tiket sebesar Rp3,75 juta per 1 Agustus 2022 untuk dua wisata yakni, Pulau Komodo dan Pulau Pada, harus diletakkan pada isu konservasi berdasarkan studi kawasan TNK yang memiliki daya dukung daya tampung terbatas.

Dengan demikian ada pembatasan kunjungan sebanyak 200 ribu kunjungan ke kawasan TNK.

Untuk itu, Sandiaga pun menyatakan kesiapan untuk berdialog dan mencari solusi bersama secara transparan agar tidak ada lagi keraguan-raguan dalam kebijakan ini.

"Pemerintah ingin betul-betul memberikan prioritas kepada konservasi dan untuk pariwisata ini bisa lebih berkualitas dan memiliki aspek berkelanjutan dan ramah," katanya.

Baca Juga: Harga Tiket Masuk TN Komodo Rp 3,75 Juta Berlaku Mulai 1 Agustus

Disebutkan, terkait dengan peningkatan konservasi, perlu melihat aspek edukasi, penelitian, dan keberlanjutan agar jumlah komodo tidak menurun tapi bisa dipertahankan.

Selain itu, melihat tingginya minat wisatawan untuk ekowisata, pemerintah mengambil sebuah kebijakan yang akan memprioritaskan penanganan konservasi dan dampak ekonomi.

Hal itu pun sejalan dengan laporan Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang menyebut perlunya penanganan sampah yang semakin banyak di sana dan kelestarian terumbu karang yang harus dijaga.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU