> >

Gas Rawa di Jateng Bisa Jadi Sumber Energi Alternatif, Disebut Hemat 72 Persen dari Elpiji

Ekonomi dan bisnis | 12 Juli 2022, 07:50 WIB
Pemanfaatan gas rawa di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. (Sumber: Humas Kementerian ESDM)

JAKARTA, KOMPAS.TV –   Pemanfaatan gas rawa di wilayah Jawa Tengah diharapkan mampu dikembangkan sebagai sumber energi alternatif baru sekaligus mewujudkan kemandirian energi bagi masyarakat sekitar.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, gas rawa saat ini telah dikembangkan di Jawa Tengah sebagai salah satu sumber energi alternatif.

“Gas rawa ini juga ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk menggantikan LPG," sebutnya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/7/2022).

Gas rawa atau biogenic shallow gas merupakan gas di lapisan batuan dangkal, yang terbentuk dari bakteri metagonik di lingkungan rawa yang anaerobik.

 

Aplikasi gas rawa di sejumlah titik di Provinsi Jawa Tengah itu, diharapkan mendorong pembangunan ekonomi masyarakat setempat.

"Pengembangan gas rawa ini juga menjadi bagian dari diversifikasi energi, mendorong ketahanan energi nasional," kata Agung.

Baca Juga: Manfaatkan Gas Rawa, Ganjar Pranowo Resmikan 2 Desa Mandiri Energi di Banjarnegara

Pada 2020, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah membangun instalasi gas rawa di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, untuk 25 kepala keluarga. Lalu, pada 2021, pemanfaatan diperluas menjadi 100 kepala keluarga dengan instalasi terjauh sepanjang 600 meter.

Agung menyebutkan, penggunaan gas rawa ini bisa menghemat hingga 72 persen biaya LPG. Biasanya, setiap bulan masyarakat menggunakan tiga tabung LPG seharga Rp 23.000 per tabung, tapi sekarang tidak perlu membayar untuk LPG lagi.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU