> >

Ini 3 Kategori Pengunjung yang Diusulkan Bisa Naik Candi Borobudur Gratis

Ekonomi dan bisnis | 13 Juni 2022, 06:11 WIB
Pengunjung Candi Borobudur. Harga tiket masuk Candi Borobudur akan dinaikkan menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 USD untuk wisatawan mancanegara. (Sumber: Kompas TV/Kurniawan Eka Mulyana)

JAKARTA, KOMPAS.TV - BUMN PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) mengusulkan tiga kategori pengunjung yang bisa naik ke Candi Borobudur secara gratis, kepada pemerintah.

Yaitu pengunjung dalam kegiatan kenegaraan, upacara keagamaan, dan WNI yang mendapat rekomendasi dari otoritas terkait.

"Kegiatan kenegaraan masih diizinkan karena kita sama-sama tahu bahwa Candi Borobudur jadi kebanggaan bangsa," kata Direktur Utama PT TWC Edy Setijono, dikutip dari Antara, Senin (13/6/2022).

Kategori kedua adalah bagi pemimpin upacara keagamaan yang selaras dengan kesepakatan bersama antarmenteri terkait dengan kegiatan keagamaan di Candi Borobudur.

Baca Juga: Keluarkan Unek-Unek, Luhut: Ribut-Ribut dan Cari Popularitas, Tarif Naik Borobudur Ditunda!

"Memberikan ruang (naik Candi Borobudur) kepada pemimpin upacara keagamaan, bukan pesertanya karena spirit konservasi tadi," ujarnya.

Selanjutnya, adalah siapa saja warga negara Indonesia (WNI) yang memperoleh izin atau rekomendasi dari otoritas yang akan ditentukan pemerintah. Sedangkan kriteria seperti apa saja pengunjung yang mendapatkan rekomendasi, nantinya akan ditentukan oleh otoritas tersebut.

"Bagi yang tidak termasuk tiga kategori itu, harus mau di-treatment khusus. Treatmen-nya adalah dengan tarif. Misalnya, orang yang hanya ingin melihat-lihat saja," ucap Edy.

Menurutnya, rencana penerapan tarif tiket yang tinggi terhadap kelompok pengunjung di luar tiga kategori itu sama sekali tidak berkaitan dengan komersialisasi.

Baca Juga: Ganjar Usul Candi Borobudur Digratiskan bagi Umat Buddha yang Ingin Beribadah

Tarif yang tinggi, lanjutnya, semata-mata untuk membatasi pengunjung yang naik Candi Borobudur demi kepentingan konservasi atau pelestarian bangunan fisik candi.

"Kalau merasa berat karena membayar mahal, ya, tidak usah naik Candi Borobudur. Mereka cukup menikmati dari pelataran saja, 'kan masih bisa melihat dari pelataran," tutur Edy.

Pemetaan kategori pengunjung tersebut juga untuk menentukan siapa saja yang bakal mengisi kuota pengunjung Candi Borobudur yang setiap harinya dibatasi maksimal 1.200 orang per hari.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengusulkan agar Candi Borobudur digratiskan bagi umat Buddha yang ingin beribadah di situs bersejarah tersebut.

Baca Juga: Salah Satu Penyebab Naiknya Harga Tiket Borobudur Adalah Ini

Hal itu disampaikan Ganjar seusai menerima Plt Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI Nyoman Suryadharma di Puri Gedeh, Semarang, Jumat (10/6/2022).

Ganjar mengusulkan agar umat Buddha yang akan beribadah di Candi Borobudur tidak dikenakan tarif.

“Jadi artinya akan banyak sekali orang nanti bisa beribadah dengan tenang, termasuk tarif dan sebagainya. Kalau menurut saya, kalau mau ibadah ya jangan ditarifin, artinya free,” kata Ganjar, seperti diberitakan KOMPAS TV sebelumnya.

“Ini ruang yang kita berikan. Saya senang karena dukungan terhadap pengelolaan candi dan wilayahnya mereka mendukung penuh. Ini sesuatu yang penting untuk kita komunikasikan dengan yang lain,” tambahnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU