> >

Kurangi Kereta Impor, KAI Pesan 192 Unit Gerbong Dari INKA

Bumn | 10 Mei 2022, 11:34 WIB
Ilustrasi KRL impor yang berupa gerbong bekas. (Sumber: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV- PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengurangi impor kereta bekas pada KRL Commuter Line. KAI menggandeng PT Industri Kereta Api (INKA), dengan memesan 16 rangkaian kereta dari pabrik INKA di Madiun.

Kerjasama itu tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani kedua belah pihak pada Senin (9/5/2022), di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang ikut menyaksikan penandatanganan tersebut, menyatakan satu rangkaian kereta terdiri dari 12 gerbong kereta. Sehingga total ada 192 gerbong kereta yang dipesan KAI dari INKA.

Baca Juga: Usai Lebaran, Harga Emas Antam dan Harga Buyback Emas Anjlok

"Harapannya produksi harus bertahap dari Indonesia. Sekarang banyak sekali trainset yang diimpor, tentunya INKA sebagai BUMN yang fokus di situ harus jadi champion untuk produksi dalam negeri dan tingkatkan local content," kata pria yang akrab disapa Tiko kepada wartawan, usai penandatanganan MoU.

Selama ini, operasional commuter line memang banyak menggunakan kereta impor. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyebut, ada 1.100 unit kereta yang diimpor dan semuanya adalah kereta bekas.

"Selama ini kita impor kereta bekas, jumlahnya sudah lebih dari 1100 unit. Sekarang kita mau buat sarana kereta listrik baru, sinergi dua BUMN PT INKA dan PT KAI dan dijalankan PT KCI," tutur
Didiek pada kesempatan yang sama.

Sementara terkait harga, Didiek belum bisa menyebutkan angka pasti. Ia mengatakan, gerbong kereta produksi INKA harganya akan lebih mahal daripada kereta bekas yang diimpor.

Baca Juga: Wisatawan Gunung Bromo Meningkat, Bukit Teletubbies Jadi Primadona

"Kalau cost ini masih terlalu dini. Ini masih MoU. Nanti tahapan kita perdalam detailnya akan diberikan dari sisi KCI. Tapi perhitungan ini sesuai dengan arahan Presiden yang mau transportasi efisien dan ramah lingkungan," ujar Didiek.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU