> >

Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp5.953 Per Februari 2022

Ekonomi dan bisnis | 14 April 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia. (Sumber: KOMPAS/RIZA FATHONI)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyatakan, utang luar negeri Indonesia (ULN) pada Februari 2022 sebesar 416,3 miliar dollar AS. Jika dirupiahkan, jumlah itu sekitar Rp5.953 triliun (asumsi kurs Rp 14.300).

Erwin mengatakan, ULN Indonesia pada Februari 2022 naik jika dibandingkan Januari 2022, yang jumlahnya sebesar 413,6 miliar dollar AS atau sebesar Rp5.938,7 triliun. Tapi jika dibandingkan Februari 2021, ULN Indonesia turun 1,5 persen.

Menurutnya, ULN Indonesia pada Februari 2022 naik dari Januari 2022 karena meningkatnya ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral).

BI mencatat, ULN pemerintah pada Februari 2022 naik 3,9 persen dibanding Januari 2022. Sehingga  posisi ULN pemerintah pada Februari 2022 tercatat sebesar 201,1 miliar dollar AS.

Baca Juga: Digitalisasi Ngebut, Kantor Perbankan Banyak yang Tutup Cabang

"Kenaikan itu disebabkan oleh penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek," kata Erwin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/4/2022).

"Yairu berupa dukungan pembiayaan pembangunan dan peningkatan kapasitas infrastruktur serta program peningkatan daya saing, modernisasi industri, dan akselerasi perdagangan dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan Asian Development Bank (ADB)," tambahnya.

Sementara ULN swasta menurun. Yaitu ULN perusahaan bukan lembaga keuangan turun sebesar 1,5 persen dibanding Februari 2021 dan ULN lembaga keuangan (financial corporations) juga turun 4 persen dibanding Februari 2021.

Baca Juga: Ini Strategi Sri Mulyani Agar RI Tak Gagal Bayar Utang Seperti Sri Lanka

Erwin menyampaikan, ULN Indonesia pada bulan Februari 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang relatif stabil di kisaran 34,2 persen. 

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU