> >

Perang Rusia-Ukraina Bakal Membebani APBN, Akademisi Sarankan Dana untuk IKN Dievaluasi

Kebijakan | 7 Maret 2022, 22:11 WIB
Sebanyak 80 WNI dan tiga warga negara asing yang merupakan keluarga WNI tiba di Bandara Soekarno Hatta, Indonesia setelah dijemput dari tempat evakuasi di luar Ukraina, Kamis (3/3/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut bakal menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hal itu dikatakan Wakil Rektor Universitas Paramadina Handi Risza. Menurutnya, APBN menjadi terbebani karena naiknya harga minyak dunia.

Saat ini saja, disebutkan Handi, kenaikan minyak dunia telah mencapai USD120 per barel. Padahal, asumsi APBN masih di harga USD63 per barel.

Selain itu, kenaikan harga minyak dunia akibat perang ini bakal membebani subsidi energi.

Baca Juga: Pasokan Berkurang, Harga Cabai Tembus 60 Ribu Per Kilogram

“Kondisi ini merupakan tantangan yang tidak mudah dan harus diatasi oleh DPR dan pemerintah,” kata Handi dalam diskusi bertajuk Dampak Perang Rusia Ukraina: Ekonomi dan Politik Global yang digagas Universitas Paramadina, Senin (7/3/2022) malam.

Dia mengatakan Kondisi kenaikan harga minyak dunia bisa saja menjadikan harga bahan bakar minyak (BBM) Indonesia ikut melambung.

Beban subsidi juga menjadi ikut meningkat jauh. Handi menyebut, subsidi energi APBN ditetapkan Rp77,5 triliun dengan asumsi di APBN harga Indonesia crude price (ICP) USD63.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Berkobar, Badan Siber dan Sandi Negara Imbau Netizen Indonesia Netral

Sementara, harga westtexas intermediate telah mencapai USD124 per barel.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU