> >

Harga Kedelai Naik Karena China Borong Buat Pakan Babi

Ekonomi dan bisnis | 21 Februari 2022, 11:35 WIB
Pekerja melakukan proses pembuatan tahu dari bahan baku kedelai di salah satu pabrik tahu di Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). (Sumber: Kompas.tv.Ant)

Baca Juga: Harga kedelai naik, produsen kurangi produksi tahu tempe hingga 40 persen

"Jadi permasalahan kedelai di Indonesia yang harganya belakangan ini naik karena adanya beberapa permasalahan dan terjadinya El Nina di Argentina," kata Lutfi saat sidak ke pasar tradisional di Makassar, Kamis (17/2/2022).

Selain itu, permintaan dari China juga meningkat. Lutfi menyebut, negara itu memerlukan kedelai dalam jumlah besar untuk pakan 5 miliar ekor ternak. Sedangkan di Indonesia, kedelai menjadi bahan baku tahu tempe.

Akibat El Nina, harga kedelai per gantang kini menjadi 18 dollar AS per gantang, dari sebelumnya 12 dollar AS.

"Di Cina itu, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada 5 miliar babi di peternakan Cina itu makan kedelai," ujar Lutfi.

Baca Juga: Penjual Terpaksa Perkecil Ukuran Tahu Tempe Karena Harga Kedelai Tak Kunjung Turun

"Sekarang ini kami sedang menyiapkan mitigasinya dan kesempatan pertama minggu depan akan kami umumkan kebijakannya seperti apa," tambahnya.

Menurut Lutfi, Indonesia memerlukan kedelai sebesar 3 juta ton setiap tahunnya. Sedangkan pasokan dalam negeri hanya mencukupi tidak sampai 5 persen kebutuhan itu. Yaitu sekitar 500.000 hingga 750.000 per tahunnya.

Oleh karena itu, pemerintah pun memilih mengimpor kedelai untuk menutupi kebutuhan nasional.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU