> >

Punya Utang Rp35 Triliun, Ini Strategi Angkasa Pura I untuk Bertahan

Bumn | 9 Desember 2021, 07:46 WIB
Runway Bandara Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, DIY. Pembangunan bandara ini yang membutuhkan dana hingga Rp12 T, menjadi salah satu penyebab yang utang Angkasa Pura I mencapai Rp35 T (9/12/2021). (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Angkasa Pura I kini terlilit utang sebesar Rp35 triliun.Penyebabnya, pendapatan perusahaan yang anjlok selama pandemi melanda namun perusahaan harus tetap membiayai proyek pembangunan dan pengembangan sejumlah bandara.

Sampai saat ini AP I masih merugi sebesar Rp200 miliar setiap bulannya. Jika hal itu terus terjadi, utang AP I bisa membengkak hingga Rp38 triliun.  Manajemen AP I pun harus memutar otak agar perusahaan tetap bertahan di kondisi krisis.

"Dengan pendapatan yang menurun secara signifikan, dalam jangka pendek kita menerapkan survival strategy dan rebound strategy," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura (API) I Faik Fahmi dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/12/2021).

Survival strategy atau strategi bertahan yang diterapkan AP I di antaranya berupaya pengurangan biaya berdasarkan kategori, meninjau ulang jam operasional, kebijakan downsizing, optimalisasi SDM, dan efisiensi biaya operasi.

Baca Juga: Disebut BPK Belum Bayar Pajak Hampir Rp2 T, Ini Kata Pertamina

Menurut Faik, penghematan yang berhasil didapatkan mencapai Rp2,9 triliun pada tahun 2020 dan Rp1,08 triliun pada 2021.

Ia menambahkan, AP I juga mengoptimalkan bisnis dan pengembangan sejumlah aset.

Sehingga mendapatkan tambahan dana sebesar Rp140 miliar pada 2020 dan sebesar Rp171 miliar pada 2021.

Kemudian untuk rebound strategy atau strategi untuk bisa bangkit kembali, diantaranya dilakukan dengan meningkatkan pelayanan dasar, restrukturisasi organisasi dan keuangan, serta menerapkan protokol kesehatan di seluruh wilayah kerja AP I.

"Kalau kita tidak melakukan apa-apa tentu dampaknya akan sangat signifikan. Upaya-upaya yang kita lakukan tentu akan mengurangi beban keuangan kita," tutur Faik.

Penulis : Dina Karina Editor : Fadhilah

Sumber :


TERBARU