> >

Faisal Basri Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Lebih Menjanjikan, Ini Perbandingannya

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2021, 08:10 WIB
Ilustrasi. Proses peluncuran girder ke salah satu terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ekonom Faisal Basri membuat simulasi perhitungan modal dan keuntungan proyek tersebut. Dalam skenario terburuk, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru bisa balik modal dalam 139 tahun. (Sumber: KCIC)

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kantongi Pendanaan Bank dari China

“Kami ada simulasi sederhana, kalau nilai investasi Rp114 triliun, dengan kursi yang diisi 50 persen dengan jumlah trip sekitar 30 kali sehari dan harga tiket Rp250.000, maka kereta cepat baru balik modal 139 tahun lagi. Ini aja belum memperhitungkan biaya operasi,” tuturnya.

Simulasi diatas adalah skenario terburuk yang bisa dialami proyek tersebut. Selanjutnya, Faisal menghitung dengan nilai investasi sama, jumlah kursi terisi sebesar 60 persen, jumlah trip 35 perjalanan sehari, dan dengan harga tiket Rp300.000, baru akan balik modal dalam 83 tahun. 

Skenario lain, jika diisi penumpang sebanyak 80 persen dari kuota dengan jumlah trip 30 kali sehari dan harga tiket Rp350.000, akan balik modal dalam 62 tahun. 

Baca Juga: Kritik Keras Rachmat Gobel soal APBN untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Lalu ada skenario yang lebih optimistis. Faisal mengkalkulasi jika jumlah penumpang penuh atau 100 persen, dengan 39 trip sehari, dan harga tiket Rp400.000, akan balik modal dalam 33 tahun.

Ada juga skenario jika kereta terisi penumpang 100 persen sepanjang tahun, melayani perjalanan hingga 36 trip dalam sehari dan harga tiket dipatok Rp300.000, butuh waktu 45,6 tahun untuk balik modal. 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU