> >

Faisal Basri Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Lebih Menjanjikan, Ini Perbandingannya

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2021, 08:10 WIB
Ilustrasi. Proses peluncuran girder ke salah satu terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Ekonom Faisal Basri membuat simulasi perhitungan modal dan keuntungan proyek tersebut. Dalam skenario terburuk, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru bisa balik modal dalam 139 tahun. (Sumber: KCIC)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Ekonom senior Faisal Basri menyatakan rute kereta cepat Jakarta-Bandung tidak menjanjikan. Menurutnya, lebih baik pemerintah langsung membangun kereta cepat rute Jakarta - Surabaya.

“Daripada Jakarta - Bandung, mending Jakarta - Surabaya. Lebih menjanjikan,” kata Faisal dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/11/2021).

Ia menilai perbandingan rute keduanya dari sisi jarak tempuh. Jakarta dan Bandung hanya 140 km atau di bawah rata-rata jarak tempuh daerah yang difasilitasi kereta cepat yang sekitar 500 km. Kemudian, sudah banyak kereta api yang beroperasi dalam menghubungkan kedua kota ini.

Sebelum terjadi pandemi Covid-19, setidaknya ada 38 trip rute Jakarta - Bandung pulang pergi yang dijalankan oleh beberapa KA. Diantaranya KA Argo Parahyangan, Argo Parahyangan Excellence, Argo Wilis, Turangga, Pangandaran, Mutiara Selatan, dan Malabar.

Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh 139 Tahun untuk Balik Modal, Faisal Basri: Yang Menanggung Rakyat

Faisal Basri mengatakan, KA Argo Parahyangan sebelum pandemi Covid-10 hanya mengangkut tak sampai 20.000 penumpang per hari dengan frekuensi total 20 perjalanan.

Sementara Surabaya, menurut dia jaraknya hampir 700 km atau diatas rata-rata jarak tempuh kereta cepat.

Biasanya, bila dari Jakarta ke Surabaya menggunakan moda transportasi kereta api, waktu tempuh sekitar 8,5 jam. Jika menggunakan moda transportasi mobil, bahkan Jakarta - Surabaya memakan waktu hingga 10 jam.

Dengan jenis kereta cepat Jakarta-Bandung yang kecepatan maksimumnya 350 km, waktu tempuh dari Jakarta ke Surabaya bisa dipersingkat menjadi 2,5 jam. Sehingga sangat terasa perbedaannya.

Sebelumnya ia juga sudah membuat simulasi modal dan keuntungan proyek tersebut. Hasilnya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru bisa balik modal setetelah 139 tahun.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU