> >

Krisis Energi Landa Sejumlah Negara, Indonesia Mau Cari Peluang Tarik Investor

Ekonomi dan bisnis | 28 Oktober 2021, 16:21 WIB
Ketua Satgas Percepatan Investasi sekaligus Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Sumber: Instagram @bahlillahadalia)

Sebelumnya, Jepang tidak masuk dalam tiga besar dan Amerika Serikat tidak masuk dalam kelompok lima besar.

Target investasi

Dari situ, Bahlil meyakini, target investasi Rp 900 triliun yang dipatok Presiden Joko Widodo tahun ini bisa tercapai.

Ia menyebutkan pula, masih ada sejumlah rencana investasi yang akan dieksekusi pada triwulan IV-2021 untuk mengejar sisa target investasi sebesar Rp 240,6 triliun itu.

”Ini bukan pekerjaan gampang, butuh kerja keras. Namun, saya meyakinkan target itu akan tercapai. Ini kalkulasi dari hasil mapping kami terhadap beberapa calon investor yang akan masuk pada triwulan IV (2021) dengan peluang yang ada,” kata Bahlil.

Salah satu fokus investasi yang disasar ada di sektor kendaraan listrik. Baru-baru ini, perusahaan asal Taiwan, Foxconn, menyatakan komitmen untuk menanamkan modal di industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.

Diketahui, realisasi investasi di Indonesia sampai September 2021 mencapai 73,3 persen atau mencapai Rp 659,4 triliun dari target Rp 900 triliun pada tahun ini.

Kementerian Investasi mencatat, pada triwulan III-2021, realisasi investasi mencapai Rp 216,7 triliun. Angka itu turun 2,8 persen dibandingkan dengan triwulan II-2021 kendati masih tumbuh 3,7 persen secara tahunan ketimbang triwulan III-2020.

Penurunan itu disinyalir akibat pandemi yang sempat memburuk pada Juli-Agustus 2021.

Baca Juga: Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Dibangun, Menteri Investasi Jamin Pekerja Indonesia Diprioritaskan

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU