> >

Kemenkominfo: Migrasi Televisi Analog ke Digital akan Stabilkan Jaringan Internet di Daerah

Kebijakan | 19 Oktober 2021, 13:42 WIB
Ilustrasi, Migrasi TV Analog ke Tv Digital dengan Set Top Box (STB) (Sumber: Shutterstock)

KUPANG, KOMPAS.TV – Berkaitan dengan kebijakan peralihan siaran televisi analog ke digital yang akan dimulai pada 2022 dan dampaknya bagi masyarakat, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Philip Gobang mengatakan pelaksanaan migrasi tersebut akan berdampak menstabilkan jaringan internet untuk kebutuhan masyarakat.

"Dengan migrasi siaran televisi maka ruang frekuensi yang selama ini digunakan tv analogi akan beralih untuk internet sehingga jaringan internet akan jauh lebih stabil," terangnya, Selasa (19/10/2021), seperti dikutip dari ANTARA

Philip Gobang menyebutkan, di NTT, terdapat lima daerah yang masuk tahap pertama penghentian siaran tv analog yang dilakukan secara nasional pada 56 wilayah. Wilayah tersebut mencakup 166 kabupaten/kota dan akan berlangsung paling lambat pada 30 April 2022.

Dalam hal ini, kelima daerah itu tersebar di Pulau Timor yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka.

Baca Juga: Migrasi ke TV Digital, Pemerintah Akan Siapkan Set Top Box Bersubsidi Bagi Rumah Tangga Miskin

Menurut Philip Gobang, masyarakat pada daerah yang mengalami migrasi siaran televisi ini selanjutnya akan menikmati jaringan internet yang lebih stabil.

Selain itu, setelah migrasi, ruang frekuensi 700 MHz yang selama ini digunakan tv analog akan dialihkan untuk jaringan internet sehingga akan lebih stabil.

"Jadi peralihan siaran tv ini akan menjawab keluhan warga soal jaringan internet yang tidak stabil," katanya.

Adapun dampak positif lain dari migrasi siaran, lanjutnya, yaitu masyarakat bisa menikmati gambar berkualitas bagus, suara yang jernih, dan teknologi yang lebih canggih.

Philip Gobang berharap proses migrasi siaran ini dapat berjalan dengan lancar sehingga berbagai manfaat ikutan dapat dinikmati masyarakat Indonesia termasuk di NTT.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU