> >

Kapal Survei China Bakal Kembali ke Laut Natuna Utara, Benarkah Incar Sumber Migas?

Ekonomi dan bisnis | 4 Oktober 2021, 11:30 WIB
Kapal China di Laut Natuna Utara. (Sumber: Dok Bakamla)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kapal survei China, Haiyang Dizhi Shihao 10 yang sempat mondar-mandir di kawasan perairan Laut Natuna Utara diprediksi akan kembali lagi.

Haiyang Dizhi-10 merupakan kapal survei yang dilengkapi berbagai peralatan untuk mengambil dan meneliti sampel makhluk hidup, sedimen, dan gambar dari bawah laut. Selain itu, Haiyang Dizhi-10 juga memiliki peralatan seismic wave detection untuk memetakan kontur dasar laut.

Peneliti dari Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) Imam Prakoso mengatakan, berdasarkan sinyal perangkat identifikasi otomatis (AIS), Haiyang Dizhi 10 terpantau telah keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada 29 September 2021.

Saat ini, kapal tersebut sandar di gugusan karang Fiery Cross. ”Tampaknya Haiyang Dizhi 10 tengah mengisi ulang perbekalan di Fiery Cross. Kemungkinan besar kapal itu akan kembali lagi ke LNU dalam waktu dekat,” kata Imam, Sabtu (2/10/2021).

Untuk diketahui, kapal survei China itu sebelumnya terpantau beroperasi di ZEE Indonesia sejak akhir Agustus 2021.

Baca Juga: Bakamla akan Sampaikan Konsep Strategi Atasi Polemik Perairan Natuna ke Kementerian Pertahanan

Pada 2-27 September, kapal terpantau melintas zig-zag dan diduga melakukan riset bawah laut di perairan mengandung cadangan minyak dan gas paling besar di Indonesia. Dalam hal ini, pada perairan yang berada di antara Blok Migas Tuna dan Blok Migas Sokang.

Data AIS menunjukkan pergerakan kapal survei China, Haiyang Dizhi Shihao 10, pada 30 Agustus hingga 29 September 2021. (Sumber: Kompas.id)

Kehadiran Haiyang Dizhi 10 dan sejumlah kapal penjaga pantai China di Laut Natuna Utara (LNU) tersebut sempat memancing kedatangan kapal induk Amerika Serikat, USS Carl Vinson, pada 11 September.

Dua hari kemudian, China merespons hal itu dengan mengirimkan sejumlah kapal militernya, salah satu yang teridentifikasi adalah kapal perusak Kunming-172.

Haiyang Dizhi 10 menghidupkan AIS selama beroperasi di LNU. Sinyal AIS yang dipancarkan Haiyang Dizhi 10 dapat digunakan untuk memetakan pergerakan kapal tersebut.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU