> >

Cerita Pekerja Cairkan BLT Gaji Pakai Rekening Kolektif, Ngantri Bareng Ratusan Pekerja Lainnya

Kebijakan | 1 Oktober 2021, 20:03 WIB
Tangkapan layar tampilan menu Bantuan Subsidi Upah pada laman sso.bpjsketenagakerjaan.go.id. (Sumber: sso.bpjsketenagakerjaan.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah sudah mulai menyalurkan bantuan susbsidi upah (BSU) atau BLT gaji sebesar Rp1 juta sejak pertengahan bulan September 2021. Bantuan itu disalurkan lewat Bank Himbara atau BUMN (BTN, BRI, BNI, Bank Mandiri).

Bagi pekerja yang belum memiliki rekening 4 bank tersebut, maka dibuatkan rekening kolektif oleh perusahaan. Seperti yang dialami Edy, karyawan PT Robust yang memproduksi furnitur laboratorium.

Setiap bulannya, Edy dan rekan-rekan menerima gaji lewat rekening bank swasta milik mereka. Untuk menerima BSU, mereka dibuatkan rekening kolektif.

Pada tanggal 25 September lalu, ia diberitahu perusahaannya jika namanya termasuk sebagai penerima subsidi upah 2021.

Dari perusahaan tempat Edy bekerja, ada 15 orang termasuk dirinya yang memenuhi syarat mendapat BSU. Edy pun diminta untuk datang langsung ke Bank Mandiri Kantor Cabang Pembantu Pondok Indah, untuk mengambil uang tersebut.

Baca Juga: Mulai "Calon Terdaftar" Hingga "Penyaluran", Ini Arti 3 Status Penerima BLT Gaji

Perusahaan menginfokan, BSU bisa diambil di Bank Mandiri KCP Pondok Indah mulai Rabu 29 September 2021 hingga Jumat 1 Oktober 2021.
Dari kediamannya di Cipayung, Jakarta Timur, Edy pun mengambil BLT gaji pada hari terakhir di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Kemarin-kemarin masih banyak kerjaan, jadi baru sempet sekarang," kata Edy saat ditemui Kompas TV di rumahnya, Jumat (1/10/2021).

Sesampainya di bank pukul 09.00 WIB, ternyata sudah banyak pekerja dari perusahaan lain yang juga akan mengambil haknya. Mereka diminta mengisi daftar absen di meja satpam, sesuai dengan perusahaan masing-masing.

"Abis absen kita disuruh ngisi formulir untuk buka rekening. Terus nunggu giliran ke customer service, nyerahin fotokopi KTP, NPWP, sama kartu BPJS Ketenagakerjaan, dibuatin rekening. Terus ke teller khusus untuk ngambil uangnya. Itu ada barengan sekitar 100 orang," tutur Edy.

"Kita nggak dikasih kartu ATM, cuma dikasih buku tabungan," tambahnya.

Baca Juga: Asyik, Kemenaker Usul Penerima BLT Gaji Diperluas

Lain lagi cerita Aris, seorang supir mobil operasional untuk karyawan PT Jasa Marga Tbk. Aris adalah karyawan di sebuah perusahaan alih daya yang juga menerima BLT gaji.

Setiap bulannya, Aris menerima gaji di rekening Bank Mandiri. Namun ia dan 50 orang rekannya tetap harus datang ke Bank Mandiri untuk mengambil bantuan sebesar Rp1 juta itu.

"Saya tahu jadi penerima bantuan itu dari perusahaan. Disuruh dateng ke Bank Mandiri KCP Bekasi Sentra Niaga tanggal 17 September kemarin," kata Aris saat dihubungi Kompas TV.

Di bank tersebut, Aris menempuh prosedur yang sama dengan Edy. Ratusan pegawai dari perusahaan lain juga ikut mengantri bersama Aris.

"Uangnya buat berobat istri saya, mbak. Kemarin abis ditabrak motor, tulangnya patah," ujar Aris.

Baca Juga: Kemnaker Sebut Ada 750.000 Pekerja Gagal Dapat BLT Gaji, Ternyata Ini Penyebabnya

Sementara Dian, seorang pembantu desa di Kantor Desa Bojong Raharja, Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, langsung menerima BLT gaji di rekening BRI miliknya. Di rekening itu juga, Dian menerima gaji setiap bulannya.

"Awalnya ada notifikasi di aplikasi BPJS Ketenagakerjaan saya, terus saya cek ke website kemnaker.go.id, bener saya jadi penerima subsidi upah," kata Dian kepada Kompas TV.

Aplikasi BPJS Ketenagakerjaan yang digunakan Dian adalah Jamsostek Mobile (JMO) yang dulu bernama BPJSTKU. Sekitar 3 hari kemudian setelah mendapat notifikasi, uang sebesar Rp1 juta pun masuk ke rekeningnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU