> >

Akademisi ITB: Tantangan Indonesia, Mengolah Batubara Menjadi Energi Bersih

Ekonomi dan bisnis | 27 September 2021, 10:51 WIB
Tongkang-tongkang bermuatan batubara melintas di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (8/3/2021). (Sumber: Kompas.id/Priyambodo)

Proyek gasifikasi batubara tersebut untuk menghasilkan produk substitusi bahan bakar dan bahan baku industri kimia. Beberapa yang akan segera direalisasikan adalah gasifikasi batubara menjadi bahan bakar gas alternatif dimethyl ether (DME) dan metanol.

Proyek pertama, gasifikasi batubara ke DME oleh PT Bukit Asam (Tbk) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kedua, gasifikasi batubara ke metanol oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Keduanya ditargetkan mulai berjalan pada 2024-2025.

Secara garis besar, ada 10 rencana program pengembangan dan hilirisasi batubara untuk mengoptimalisasi pemanfaatan batubara di dalam negeri dengan penerapan teknologi yang diklaim lebih ramah lingkungan dan mampu menurunkan kadar sumbangan emisi karbon dari batubara.

Selain gasifikasi batubara ke metanol dan DME, ada juga program pencairan batubara (coal liquefaction) menjadi gasolin dan solar, pembuatan briket batubara (coal briquette) untuk kebutuhan biomassa dan briket terkarbonisasi, serta pembuatan kokas (cokes making) untuk batubara metalurgi.

Selain itu,  peningkatan mutu batubara (coal upgrading) untuk kebutuhan kelistrikan dan industri serta ekstraksi asam humat dan asam fulvat dari batubara sebagai bahan material pupuk untuk industri agro.

Pemerintah pun berencana mengoptimalkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) melalui pengembangan teknologi batubara yang lebih ramah lingkungan. Di antaranya, integrated coal gasification combined cycle (IGCC), clean coal technology (CCT), dan carbon capture, utilization and storage (CCUS) atau mencampur batubara dengan biomassa dalam proses pembakaran (co-firing biomass).

Baca Juga: China Tak Lagi Danai PLTU Batubara, Bagaimana Nasib Indonesia?

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.id


TERBARU