> >

Para Aktivis Ungkap Sejumlah Dampak Buruk PLTU Bahan Bakar Batubara

Kebijakan | 23 September 2021, 13:54 WIB
Pembangkit listrik bertenaga batu bara di kawasan Teluk Sepang Kota Bengkulu merupakan salah satu pembangkit yang didanai oleh Industrial and Commercial Bank of China (ICBC). (Sumber: Kompas.TV/Ant)

"Sebaiknya pemerintah Cina segera mengevaluasi proyek PLTU yang sedang berjalan saat ini dan tidak lagi mendanai PLTU baik di Indonesia atau dimanapun di muka bumi ini," katanya.

Berdasarkan data STuEB, saat ini ada 33 pembangkit listrik di Sumatera engan kapasitas sebesar 3.566,5 MW dan 16 pembangkit sebesar 4.450 MW yang sedang direncanakan RUPTL 2020-2029 dan berdasarkan data tersebut, China mendominasi sebagai aktor utama pendana.

Sebelumnya, dalam sidang umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar di New York pada Selasa (21/9/2021), Presiden China Xi Jinping berjanji tidak akan mendanai proyek PLTU batu bara baru di luar negeri. China juga berkomitmen mendukung negara berkembang dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon.

Baca Juga: China Hentikan Pendanaan PLTU, Peneliti: Lonceng Kematian Industri Energi Kotor Batubara

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU